Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Walaupun banyak yang mengatakan menyusui terjadi secara alami, kenyataannya banyak ibu yang kesulitan, bahkan gagal menyusui buah hatinya secara eksklusif. Data Riskesdas (Riset Kesehatan Daerah) pada 2013 dari Kementrian Kesehatan menunjukkan bahwa 45,7 persen bayi 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI eksklusif.
Masalahnya tentu beragam, dari pelekatan yang tidak sempurna sampai puting lecet. Jika Anda mengalaminya, Anda harus terus berjuang untuk tetap menyusui, Moms! Apalagi, menyusui memberi banyak keuntungan untuk Anda seperti berikut ini.
1. Mengurangi Risiko Kanker
Menyusui akan mengurangi risiko Anda terserang kanker payudara sampai 25 persen. Walaupun belum ada alasan yang jelas mengenai hubungan menyusui dan kanker, hal ini diyakini berkaitan dengan perubahan struktur di jaringan payudara dan suplai hormon estrogen yang ditekan saat menyusui.
2. Lebih Praktis
Jika menyusui, akan lebih mudah bagi Anda untuk beraktivitas atau bepergian, karena tidak perlu menyiapkan botol, air panas, dan formula. Anda mungkin hanya membutuhkan nursing cover untuk menyusui di tempat umum. Anda juga tidak perlu repot membuat susu sambil mengantuk di tengah malam saat Si Kecil terbangun.
3. Menjadi Kontrasepsi Alami
Saat menyusui, tubuh Anda akan melepaskan hormon prolaktin yang menekan produksi estrogen dan progesteron. Hal ini pun berarti menyusui dapat menunda haid.
4. Mengurangi Stres dan Depresi
Menyusui akan memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon oksitosin yang membuat Anda lebih tenang. Penelitian juga memperlihatkan, ibu yang tidak menyusui lebih rentan terkena postpartum depression atau depresi pasca melahirkan.
5. Menurunkan Berat Badan
Saat menyusui, Anda akan terus merasa lapar, tetapi Anda tidak perlu khawatir menjadi gemuk. Kalori yang Anda konsumsi akan masuk ke tubuh Si Kecil melalui ASI.
6. Ciptakan Tulang Sehat
Penelitian menunjukkan bahwa ibu menyusui memiliki risiko rendah terkena osteoporosi setelah menopause. Hal ini karena tubuh menyerap kalsium lebih efektif ketika Anda hamil dan menyusui.(Nadia/DC/Dok. M&B UK)