TOODLER

Dampak Jangka Panjang Malnutrisi Terhadap Si Kecil


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Membuatkan makanan untuk Si Kecil tidak boleh sembarangan. Makanan yang ia konsumsi pun harus mengandung asupan nutrisi lengkap, agar tumbuh-kembangnya optimal. Data terakhir dari Riset Kesehatan Daerah (Riskesdas) pada 2013 menyebutkan, 1 dari 3 anak usia sekolah cenderung bertubuh pendek, yang merupakan indikasi kekurangan gizi.

Menurut Dr. dr. Inge Permadhi, MS, Sp.GK, malnutrisi pada Si Kecil tidak hanya berdampak bagi masa kecilnya, tetapi juga saat ia dewasa. Dalam jangka pendek, malnutrisi akan membuatnya mengalami perkembangan otak, organ metabolik, dan fisik yang tidak optimal. Sementara untuk jangka panjang, Si Kecil yang sekarang memiliki berat badan kurang, bisa tumbuh menjadi orang dewasa yang mengalami obesitas.

“Anak-anak yang memiliki berat badan rendah biasanya akan dipacu oleh orangtuanya untuk makan lebih banyak. Hal itu pun akan membentuk kebiasaan makan yang tidak sehat saat dewasa nanti. Ingat! Kenaikan berat badan harus dicapai secara bertahap. Jangan sampai, sekarang Si Kecil kurus, namun mengalami obesitas saat dewasa. Obesitas akan memicu banyak penyakit seperti hipertensi, stroke, jantung koroner, dan diabetes melitus,” ujar dr. Inge.(Nadia/DC/Dok. M&B)