Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, minum susu ternyata tidak hanya penting untuk Si Kecil lho, tetapi juga orang dewasa. Susu dibutuhkan untuk melengkapi kecukupan nutrisi seperti protein, lemak, dan karbohidrat pada tubuh Anda. Pemenuhan protein menjadi penting, karena orang dewasa sangat mungkin kekurangan zat tersebut, terutama jika tidak menjaga pola makan.
Kebutuhan protein masing-masing orang berbeda sesuai dengan berat badannya, yakni sekitar 1 gram untuk 1 kg berat badan. Jadi jika berat badan Anda 50 kg, Anda membutuhkan 50 gram protein tiap harinya. Sebagai gambaran, 1 potong paha atau dada ayam mengandung kira-kira 10 gram protein, 100 gram tahu mengandung 6 gram protein, dan 1 butir telur mengandung 6 gram protein.
“Jika Anda mengonsumsi soto ayam yang dijual di restoran atau warung pinggir jalan, ayamnya hanya sedikit dalam bentuk suwiran dan telurnya hanya setengah potong. Jadi ketika merasa kenyang, itu karena Anda lebih banyak mengonsumsi karbohidrat seperti nasi dan bihun, sementara proteinnya tetap kurang,” jelas Dr. dr. Inge Permadhi, MS, Sp.GK, beberapa waktu lalu di acara media gathering bersama Danone.
Sementara itu, segelas susu dengan ukuran 250 cc mengandung 10 gram protein. Itulah mengapa, susu disebut dapat membantu memenuhi kebutuhan protein harian tubuh Anda. “Saat tubuh kekurangan protein, tidak ada nutrisi yang dapat menggantikan bagian tubuh yang rusak. Akibatnya, orang bisa jatuh sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh,” ujar dr. Inge.
Susu untuk orang dewasa tentu berbeda dengan Si Kecil. Untuk itu, dr. Inge mengingatkan untuk teliti membaca label yang terdapat pada produk susu. “Semua susu, entah susu bubuk, UHT, atau susu segar, sama bagusnya. Namun yang terpenting baca labelnya, karena di sana dapat dilihat komposisi susu yang dikonsumsi. Bagi orang dewasa, susu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein, sehingga tidak perlu mengandung banyak lemak. Jadi, lebih baik pilih yanglow fat,” tutup dr. Inge. (Nadia/DC/Dok. Freedigitalphotos)