TOODLER

5 Langkah Mengajarkan Si Kecil Toilet Training

toilet training

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Untuk membiasakan Si Kecil pergi ke toilet saat ingin buang air kecil atau buang air besar, ia perlu dilatih dengantoilet training atau potty training. Toilet training adalah cara untuk melatih Si Kecil agar bisa mengontrol diri, sehingga ia mengetahui sinyal dari tubuhnya mengenai kapan saatnya buang air kecil dan buang air besar di toilet. Berikut beberapa tips toilet training yang dapat Anda terapkan kepada Si Kecil:

Persiapan dasar

Otot-otot pada kandung kemih Si Kecil pada umumnya baru bisa dikontrol ketika ia berusia 18 bulan. Sementara dilihat dari sisi psikologis, usia 2-3 tahun adalah usia yang tepat untuk diajarkan toilet training. Pada usia tersebut, Si Kecil sudah bisa memahami perintah, dapat duduk tegak, dan mulai mengerti sinyal tubuh bila ingin buang air.

Buat Si Kecil tertarik

Biarkan Si Kecil memilih potty chair-nya sendiri, agar ia lebih tertarik melakukan toilet training. Anda juga boleh menempelkan beberapa stiker yang disukai Si Kecil di tembok untuk menarik perhatiannya.

Biasakan ke toilet
Ajarkan ia untuk buang air di toilet. Jadikan kegiatan ini menyenangkan dengan menggunakan potty chair yang sudah Si Kecil pilih. Anda juga bisa membacakan dongeng atau menjelaskan aggota tubuh sambil bernyanyi. Jangan lupa untuk memerlihatkan fungsi perangkat toilet tersebut, seperti cara mem-flush kloset.

Jangan memarahi Si Kecil
Bila Si Kecil tiba-tiba mengompol sebelum sempat ke kamar mandi, jangan memarahinya karena akan membuatnya tertekan, hingga takut untuk ke toilet. Berikan saja pengertian bahwa buang air seharusnya di toilet dengan potty chair pilihannya yang lucu.

Berikan pujian
Jika Si Kecil berhasil melakukan toilet training, berikan ia hadiah sebagai tanda penghargaan untuknya. Dengan begitu, ia semakin semangat menjalani toilet training. (Seva Dwi/DC/Dok. M&B)