Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan ancaman kesehatan yang pertumbuhannya sangat cepat di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Walaupun penyakit ini serius, sebagian besar masyarakat dan orangtua tidak mengetahui gejala DBD, serta penanganan awal yang tepat, terutama pada anak.
Menurut WHO, ada beberapa tanda yang perlu Anda curigai sebagai gejala DBD, di antaranya panas tinggi hingga di atas 38o C, sakit kepala berat, nyeri pada belakang mata, nyeri otot dan sendi, mual, serta muncul ruam pada kulit. Gejala tersebut biasanya timbul pada 2-7 hari setelah masa inkubasi, yang berlangsung sekitar 4-10 hari setelah gigitan nyamuk Aedes aegypti.
“Mengenali tanda-tanda bahaya atau warning sign pada pasien DBD sangat penting. Diharapkan ke depannya pun masyarakat menjadi lebih sigap dan dapat bertindak tepat saat DBD menyerang,” ungkap Prof. Dr. dr. Sri Rezeki Hadinegoro, Sp.A (K), Guru Besar Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI – RSCM, dalam konferensi pers GSK consumer Healthcare Indonesia.
Profesor Sri juga mengingatkan bahwa tidak semua penderita demam berdarah mengalami perdarahan. “Jadi, bila Si Kecil mengalami demam tinggi hingga 38o C, Anda disarankan untuk segera memeriksakannya ke dokter. Perlu diwaspadai juga apabila panas anak sudah turun, tetapi ia tetap terlihat lesu, muntah, dan mengalami perdarahan. Apalagi jika demam tak kunjung sembuh setelah 3 hari, karena pada hari ke-3 dan ke-4 bisa terjadi syok, yang dapat mengakibatkan kematian,” jelasnya.(Aulia/DC/Dok. M&B)