FAMILY & LIFESTYLE

Tips Dampingi Istri Hadapi Depresi Pasca-Persalinan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Setelah melahirkan, istri Anda bisa saja mengalami depresi pasca-persalinan. Berbeda dengan baby blues yang tidak berlangsung lama dan dapat hilang dengan sendirinya, depresi pasca-persalinan berlangsung cukup lama. Buku What to Expect When You're Expecting mengungkapkan, jika istri Anda terlihat benar-benar kewalahan beberapa minggu setelah Si Kecil dibawa pulang ke rumah, sering menangis, mudah marah, mengalami gangguan tidur, tidak selera makan, hingga mudah lelah, bisa jadi ia terkena depresi pasca-persalinan.

Tidak mudah memang tinggal bersama seseorang yang mengalami depresi dan Anda pun bisa ikut frustasi karena bingung harus berbuat apa. Situs psychologytoday.com mengatakan, Anda memang tidak bisa mengusir depresi atau menghilangkan penderitaan istri, namun Anda dapat membantunya melewati masa-masa yang berat ini. Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan, Dads!

  • Jika Anda sedang berada di kantor, telepon istri beberapa jam sekali untuk mengecek keadaannya. Tanyakan apakah ada hal-hal yang membuatnya kesal hari ini. Jika ya, tenangkan ia dan katakan segala sesuatunya pasti membaik.

  • Tatap mata istri ketika ia sedang bicara kepada Anda. Hal ini mungkin terdengar 'sepele' untuk Anda, tetapi baginya ini sangat penting. Jika Anda tak menatap matanya saat berbicara, ia akan merasa tersinggung dan tidak dihargai.

  • Ingatkan ia untuk banyak beristirahat dan jangan sampai terlalu lelah mengurus rumah, serta Si Kecil. Sarankan kepadanya untuk berhenti sejenak dari kegiatan dan tidur yang cukup setiap harinya.

  • Dengarkan ceritanya! Ajak istri untuk duduk santai, misalnya di ruang keluarga atau coffee shop, dan minta ia mengeluarkan apa yang dirasakannya. Minta ia untuk jujur dan mengekspresikan perasaan tersebut. Biarkan istri Anda menangis tersedu-sedu hingga merasa lega dan jangan lupa untuk memeluk agar ia tenang.

  • Bantu istri menyelesaikan pekerjaan rumah. Di akhir pekan, Anda bisa memintanya untuk beristirahat dan membiarkan Anda mengambil alih pekerjaan rumah. Anda juga bisa meminta ia untuk berganti tugas menjaga Si Kecil. Sementara Anda menjaga Si Kecil, izinkan istri melakukan hobi atau berkumpul dengan sahabat-sahabatnya untuk mengusir stres.

  • Kesabaran adalah kunci menghadapi istri yang sedang mengalami depresi pasca-melahirkan. Ketika Anda mulai merasa penat karena ia kerap mengeluh atau marah-marah, tenangkan diri, ambil napas dalam-dalam, kemudian hembuskan. Percayalah bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja. (Lydia Natasha/DC/Dok. M&B UK)