Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Banyaknya aktivitas atau kegiatan yang harus dilakukan, sering kali membuat emosi Anda kurang stabil. Kondisi ini pun dapat memicu timbulnya stres. Jika dibiarkan, stres dapat menyebabkan kualitas hidup seseorang menurun.
Peneliti dari University of Gothenburg juga menemukan bahwa stres kronis dapat memengaruhi kesehatan. Keluhan kesehatan yang mereka alami umumnya nyeri otot dan sendi, sakit kepala dan migrain, serta gangguan lambung.
Studi lain dilakukan oleh tim peneliti di Universitas Sahlgrenska dengan melibatkan 1.500 wanita sejak 1968. Mereka mengajukan pertanyaan tentang tingkat kesehatan dan stres para responden tersebut. Hasilnya, stres pada wanita akan memuncak menginjak usia paruh baya. Dan, 1 dari 5 wanita tersebut mengalami stres secara berkelanjutan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Dari responden wanita yang mengalami stres jangka panjang tersebut, sebanyak 27 persen wanita di antaranya terserang nyeri otot dan sendi selama 12 tahun, sementara 15 persen lainnya mengalami sakit kepala dan masalah pencernaan. Hubungan antara stres dan keluhan fisik juga berhubungan dengan beberapa faktor, seperti berat badan, kebiasaan merokok, dan aktivitas fisik.
Penelitian lain mengungkapkan, wanita lebih rentan stres dibandingkan pria. Wanita umumnya juga lebih stres di tempat kerja. American Psychological Association melaporkan, wanita lebih tegang dibanding rekan kerja pria saat berada di kantor.
Hal itu terjadi karena wanita memiliki kecenderungan lebih besar untuk memendam ketegangan itu. Itulah mengapa, mereka lebih mudah cemas atau sedih. Banyak peneliti yang menyarankan para wanita untuk melakukan meditasi guna mengurangi stres dan emosi negatif di tempat kerja.(Aulia/DC/Dok. M&B)