FAMILY & LIFESTYLE

5 Cara Menghadapi Perlakuan Kasar Suami


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Di 2015, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) meningkat hingga 68 persen. Umumnya, kasus KDRT dilakukan oleh suami kepada istrinya. Menurut Ajeng Raviando, psikolog rubrik Ask Ajeng di majalah M&B, pria yang melakukan kekerasan fisik dan psikis terhadap istrinya adalah tipe orang yang tidak mampu mengatasi frustasi. Mereka cenderung mudah 'meledak-ledak', misalnya saat terjadi pertengkaran hebat atau masalah sepele.

Hal tersebut tentu akan memberikan dampak bagi korban kekerasan, terutama dari sisi psikologis, seperti gangguan kecemasan dan depresi. Jika tidak ditangani dengan baik, dalam jangka panjang, hal ini akan membuat hubungan pernikahan memburuk dan tidak jarang berujung dengan perceraian. Ajeng membagi 5 tips yang harus Anda lakukan, jika terjadi tindakan KDRT dalam rumah tangga Anda.

1. Pastikan hubungan Anda bersama pasangan sehat dan aman. Jika tidak, Anda harus segera ambil keputusan, karena sekali terjadi kekerasan, kemungkinan akan berulang.

2. Katakan dengan jelas kepada pasangan, apa yang masih bisa Anda toleransi dan apa yang tidak. Beri kesempatan kepada pasangan untuk mengutarakan kebutuhannya pula.

3. Lakukan pembicaraan dari hati ke hati dengan pasangan, jalin komunikasi terbuka dengannya. Apabila pasangan melakukan tindak kekerasan, beranilah untuk bilang 'tidak' meskipun ia merayu Anda.

4. Ketahui informasi untuk mendapat bantuan jika telah terjadi KDRT.

5. Percayalah kepada insting Anda, segera ambil tindakan untuk menyelamatkan diri! Jangan tunggu sampai terjadi hal-hal yang tidak baik dan merugikan. (AR/Aulia/DC/Dok. Freedigitalphotos)

BACA JUGA: Tips Kurangi Konflik dengan Pasangan