TOODLER

Anak Gemar Mengisap Jempol karena Tertekan?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sering kali anak berusaha menenangkan dirinya menggunakan berbagai benda, seperti selimut, dot, atau boneka. Ada juga beberapa anak yang memiliki kebiasaan mengisap jempol atau ibu jarinya. Kebiasaan ini sebenarnya normal dan baru menimbulkan masalah jika anak tidak dapat melepaskan kebiasaan tersebut, serta menjadi 'ketergantungan' melakukannya sampai usia lebih dari 2 tahun.

Anak yang mempunyai kebiasaan mengisap jempol biasanya memiliki gigi yang cenderung tumbuh ke depan (tonggos). Selain itu, ia juga bisa mengalami keterlambatan bicara. Hal ini terjadi karena saat mengisap jempol, anak menjadi malas berbicara. Rasa nyaman yang didapat juga membuatbya lebih memilih mengisap jempolnya daripada berbicara.

Kebanyakan anak akan melepaskan kebiasaan mengisap jempol di usia 18-24 bulan. Namun, mereka cenderung kembali melakukan kebiasaan tersebut saat merasa tertekan, lelah, atau takut. Ini adalah reaksi alami dan tidak perlu dikhawatirkan. Setelah anak berusia 2 tahun, Anda baru harus berusaha menghentikan kebiasaannya mengisap jempol.

Anda bisa mengatasinya dengan cara mengoleskan sesuatu yang rasanya pahit (brotowali atau jamu) pada ibu jari Si Kecil saat tidur. Selain itu, Anda juga bisa mengalihkan perhatiannya kepada benda atau aktivitas lain saat ia mulai terlihat ingin mengisap jempolnya. Proses ini pun membutuhkan kesabaran dan ketekunan dari Anda hingga kebiasaannya hilang. (Deonisia/DC/Dok. M&B)