Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, apakah bayi Anda sering gumoh, tersedak saat minum ASI, batuk di malam hari, cegukan, dan mulutnya tidak nyaman karena terasa asam? Jika ya, kemungkinan ia mengalami refluks gastroesofagus (RGE) alias penyakit gangguan lambung. Namun Anda tidak perlu khawatir, RGE wajar terjadi pada anak-anak dan bayi normal, terutama setelah makan.
Menurut dr. Rouli Nababan Sp.A dari Kiddie Care, Sunter, Jakarta, sekitar 50 persen bayi di bawah usia 3 bulan dan 67 persen bayi usia 4 bulan akan mengalami regurgitasi minimal sekali sehari. Setelah usia bayi mencapai 12 bulan, hanya 5 persen yang masih mengalami gumoh.
Penyebab refluks gastroesofagus atau gastroesophageal reflux (RGE/GER) adalah adanya kelemahan pada katup esofagus bagian bawah. Katup tersebut seharusnya membuka saat ada minuman atau makanan dari esofagus (pipa lambung) melewatinya dan menutup setelah dilewati.
Pada RGE, katup tidak menutup sempurna setelah dilewati makanan dan minuman, karena fungsinya belum matang. Akibatnya isi lambung, termasuk asam lambung, akan naik dari lambung kembali ke pipa lambung selama atau setelah makan. Asam lambung yang naik tesebut dapat menyebabkan iritasi pada esofagus dan peradangan.
RGE yang sudah menimbulkan penyakit itulah yang disebut refluks gastroesofagus. Pada umumnya, dokter menganjurkan terapi tanpa menggunakan obat apabila gejalanya masih ringan, yaitu dengan mengatur posisi minum dan tidur. Bayi atau anak dianjurkan untuk minum dan makan dalam posisi duduk atau setengah duduk.
Setelah itu, dibaringkan pada posisi setengah duduk atau tiduran dengan kepala sampai kaki membentuk sudut kira-kira 30 derajat. Posisi kepala harus lebih tinggi dari kaki. Bila keluhan berlanjut, Anda bisa membawa Si Bayi ke dokter anak subspesialis pencernaan atau gastrohepatologi. (Meiskhe/DC/Dok. M&B UK)