Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Setelah melahirkan, Anda akan merasakan ada sesuatu yang berbeda pada vagina. Menurut dr. Febriansyah Darus Sp.OG, dari RS Kemang Medical Care, perubahan tersebut terjadi secara alami, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Untuk mengetahui apa saja yang terjadi pada vagina seusai melahirkan, berikut penjelasannya.
Vagina meregang
Dalam persalinan per vaginam, vagina akan terasa lebih lebar, terbuka, dan lebih lembek. Beberapa wanita juga merasakan vagina memar atau bengkak. Setelah melahirkan, elastisitas vagina memang berkurang. Namun beberapa hari kemudian, vagina akan mengalami pemulihan, meski tidak akan sepenuhnya kembali ke bentuk semula. Sementara untuk yang melahirkan secara Caesar, bentuknya akan tetap sama, namun terkadang terasalembap akibat perubahan hormon.
Keluar cairan atau lokia
Selama masa nifas atau masa pembersihan rahim, akan terjadi ekskresi cairan selama beberapa waktu atau dikenal dengan sebutan lokia. Pada masa nifas, darah kotor dikeluarkan supaya dinding rahim kembali normal dan siap untuk menstruasi lagi. Lokia biasanya berjumlah banyak, berlendir, dan berbau amis. Terdapat 4 tahapan lokia berdasarkan jumlah dan warnanya, yaitu:
- Lokia lubra:Pada 1 minggu pertama pada fase nifas biasanya keluar darah segar berwarna merah bersama sisa-sisa jaringanplasenta, dinding rahim, dan lemak bayi.
- Lokia sanguelenta:Selama 1-2 minggu berikutnya darah yang keluar berwarna merah dan berlendir.
- Lokia serosa:Dalam 2 minggu berikutnya, cairan yang keluar berwarna kekuningan. Kandungannya berupa jaringan serosa atau sisa-sisa pengaruh hormon dan lainnya.
- Lokia alba: Cairan yang keluar berwarna putih dan bening. Hal ini menunjukkan Anda sudah memasuki tahap pemulihan.
Baca juga: Tips Merawat Tubuh Setelah Melahirkan
Luka episiotomi
Untuk melancarkan persalinan, terkadang dilakukan episiotomi atau menggunting jaringan otot antara vagina dan anus atau disebut perineum. Sebagian ibu yang melahirkan per vaginam akan mengalami hal tersebut. Pasca persalinan, robekan tersebut akan dijahit dan dirapikan kembali. Proses penyembuhan luka episiotomi biasanya akan lebih cepat dibandingkan luka lain, karena pada bagian perineum terdapat banyak pembuluh darah.
Infeksi pada vagina
Cairan yang keluar pada masa nifas merupakan darah kotor, sehingga sering kali menjadi media bagi kuman untuk tumbuh dan menyebabkan bau tidak sedap, hingga menimbulkan infeksi pada vagina. Pada masa nifas, pembuluh darah dalam rahim masih terbuka. Akibatnya apabila terjadi infeksi pada jalan lahir, akan memengaruhi rahim sehingga terjadi infeksi pada dindingnya. Oleh karena itu, jika Anda mengalami episiotomi, harus melakukan perawatan dengan benar.
(Meiskhe/DC/Dok. FreeDigitalPhotos/Marin)