Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Pada kehamilan trimester pertama atau ke-2, Anda mungkin kerap mengalami sesak napas. Jika Anda mengalami kenaikan berat badan yang cukup banyak atau hamil anak kembar, frekuensi terjadinya sesak napas pun lebih sering. Saat pertama kali mengalaminya, Anda mungkin merasa takut. Namun, perlu diketahui bahwa sesak napas ini terjadi karena tubuh sedang beradaptasi karena harus membawa 'manusia lain' di perut Anda.
Hal itu pun membuat tulang dada dan paru-paru Anda ikut beradaptasi dengan perubahan ini dan memengaruhi asupan oksigen yang melewati paru-paru. Akibatnya, tubuh Anda menjadi lebih sensitif dan karbon dioksida yang dikeluarkan pun lebih banyak.
Jika ini kehamilan pertama, Anda biasanya akan mengalami sesak napas sesekali sepanjang kehamilan. Namun bila Anda sudah pernah hamil, frekuensinya akan berkurang. Apabila lebih dari 36 minggu, Anda masih suka sesak napas, lakukan latihan ringan, sepertimenggerakkan tangan dan kepala agar rileks sambil menghirup udara dalam-dalam, lalu keluarkan perlahan. Latihan tersebut juga berguna untuk melancarkan aliran oksigen ke janin.
Tetapi, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan. Pertama, apakah detak jantung Anda berubah menjadi lebih cepat daripada biasanya? Kemudian, apakah dada Anda terasa sakit saat menghirup napas? Apakah Anda kesulitan bernapas ketika rebahan atau saat tidur di malam hari? Jika ya, segera konsultasi ke dokter, karena bisa saja Anda mengalami anemia atau gangguan lainnya. (Lydia Natasha/DC/Dok. M&B)