Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Anda mendengar Si Kakak menjerit atau berteriak, sehingga membangunkan adiknya yang masih bayi. Spontan Anda pun menyuruhnya untuk diam dengan nada suara yang tak kalah tinggi dari teriakannya barusan. Akibatnya, ia menatap Anda ketakutan karena berpikir Anda telah memarahinya.
Hal ini sering sekali tanpa sengaja dilakukan para orangtua. Bahkan orangtua yang tampak tenang sekali pun, pernah berteriak pada anaknya. Demikian ungkap Elizabeth Pantley, dalam bukunya yang berjudul The No-Cry Discipline Solution.
Jika Anda terlanjur melakukannya, ajaklah Si Kecil bicara pelan-pelan. Ucapkan maaf dan katakan bahwa kadang seseorang berteriak saat kesal, tetapi sebenarnya hal itu tidak baik dan bisa melukai orang lain. Cobalah untuk menahan diri dan menjaga ucapan di depannya, sehingga kata-kata kasar dan keras tidak terlontar lagi dari mulut Anda.
Namun jika hal ini cenderung menjadi sifat atau kebiasaan Anda, minta bantuan orang lain atau terapis untuk mengatasi masalah pengendalian diri Anda. Ketahuilah, pribadi yang tenang akan merasa lebih nyaman dengan dirinya sendiri dan dapat mengatasi setiap keadaan dengan lebih baik. (SDS/Sagar/DC/Dok. M&B UK)