Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Penggunaan aromaterapi selama kehamilan masih diragukan keamanannya. Karena itu, Anda perlu berhati-hati dan mengenali keamanan kandungan aromaterapi. Dalam aromaterapi, minyak esensial yang dipakai bersifat konsentrat atau tidak dicampur dengan bahan atau zat lain. Untuk wanita hamil, tidak semua minyak esensial bisa dipakai dan minyak yang boleh dipakai jenisnya berbeda di tiap trimester.
Setiap minyak esensial mempunyai khasiat tersendiri yang berhubungan dengan kesehatan. Untuk itu, perhatikan pemakaian minyak ini jika Anda penggemar aromaterapi. Menurut Rina Poerwadi, APDHA, CIMI, PMC (IMIS), praktisi holistik aromaterapi, pakailah plain oil jika Anda ingin dipijat. Pijat juga sebaiknya dilakukan oleh praktisi aromaterapi yang kompeten dan terpercaya, karena ada beberapa daerah tertentu di tubuh Anda yang tidak boleh disentuh minyak esensial saat hamil. Jika sembarang melakukan pemijatan, dikhawatirkan bisa menstimulasi terjadinya kontraksi.
Perlu diketahui, Anda tidak dianjurkan memakai minyak esensial di usia kehamilan 0-4 bulan. Minyak tersebut mempunyai efek yang sangat kuat, sekali pun lavender yang terkenal aman. Dan pada masa ini, janin belum berada dalam kondisi yang kuat.
Setelah usia kehamilan melewati 4 bulan, baru Anda boleh memakai minyak esensial, karena kondisi janin sudah kuat. Selain itu, rata-rata keguguran jarang terjadi setelah masa ini. Namun, Anda harus cermat memilih minyaknya. Perhatikan kontraindikasinya, karena minyak esensial pada dasarnya sama seperti obat, mempunyai pengaruh tertentu pada setiap orang. (SDS/Aulia/DC/Dok. Freedigitalphotos)