FAMILY & LIFESTYLE

Bahayakah Kekurangan Suplemen saat Hamil?


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Saat hamil, kebutuhan energi, vitamin, dan mineral harian Anda akan bertambah. Namun, kebutuhan tersebut kadangtidak dapat terpenuhi, jika Anda hanya mengonsumsi sejumlah makanan tertentu. Itu sebabnya, Anda memerlukan suplemen dan vitamin tambahan.

Menurut dr. Anita Arju, Sp.OG dari RS JMC, Jakarta, penambahan suplemen pada ibu hamil tergantung kebutuhannya. Ia juga mengingatkan tentang dosis penggunaan suplemen selama kehamilan. Bila Anda sempat terlewat minum suplemen dan vitamin dalam 1 hari, Anda tidak perlu mengejar atau menambahkan dosisnya di hari berikutnya.

Umumnya, dosis yang diberikan adalah 1 kali sehari sebanyak 1 tablet. Apabila Anda lupa meminumnya, dosis harus tetap 1 tablet 1 hari. Satu hal penting yang perlu Ada ingat adalah, pemberian suplemen selama kehamilan bukan untuk menggantikan makanan bergizi yang harus Anda konsumsi. Penggunaannya juga harus dibawah pengawasan dokter.

Lalu, apa yang bisa terjadi jika Anda sampai kekurangan atau kelebihan asupan suplemen? Berikut penjelasannya.

1. Kekurangan Vitamin B6
Bila Anda kekurangan vitamin B6, Anda akan mengalami gejala mudah lelah dan susah tidur. Namun, bila terlalu berlebihan mengonsumsi vitamin B6 dalam waktu lama, akan menyebabkan kerusakan syaraf.

2. Kekurangan Vitamin B12
Dapat menyebabkan Anda kekurangan darah (anemia) dan asam folat tidak berfungsi dalam pembentukkan sel-sel darah merah. Karena tanpa B12, asam folat tidak dapat berperan dalam pembentukkan sel-sel darah merah. Dampak lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang dan dapat mempengaruhi sistem syaraf. Gejalanya, Anda akan mengalami hipersensitif pada kulit.

3. Kekurangan Asam Folat
Akan berisiko melahirkan bayi cacat. Gejala Anda kekurangan asam folat adalah rasa panas pada jantung dan sering terkena infeksi, karena penekanan pada sistem kekebalan. Namun, bila Anda mengonsumsinya berlebihan dapat menyebabkan prenicious anemia, kondisi vitamin B12 tidak terserap, karena tidak terproduksinya faktor-faktor yang mendukung proses penyerapan. Selain itu, kelebihan folat dapat menghambat penyerapan seng dan hipertensi. Jika Anda kelebihan asam folat, gejala yang Anda rasakan adalah susah tidur, mudah marah, dan diare.

4. Kekurangan Vitamin C
Dapat terlihat dari timbulnya pendarahan di sekitar gigi dan rusaknya pembuluh darah di bawah kulit. Bila Anda kekurangan banyak vitamin C akan mengakibatkan ketegangan otot, seperti rasa nyeri, ganguan syaraf, dan depresi. Sebaiknya Anda tidak mengonsumsi suplemen vitamin C dalam jumlah besar dan jangka panjang karena akan menimbulkan mual, kejang perut, diare, sakit kepala, dan buang air kecil berlebihan.

5. Kekurangan Vitamin A
Vitamin A dalam bentuk retionic acid mengatur pertumbuhan dan pembelahan sel dalam jaringan. Namun selama hamil, Anda tidak disarankan mengonsumsi suplemen vitamain A. Dosis tinggi vitamin A akan memberikan efek teratogenik (keracunan) dan menyebabkan bayi lahir cacat. Ibu hamil membutuhan vitamin A tidak lebih dari 1200 miligram per hari. Sebenarnya dengan mengonsumsi buah-buahan, ikan, telur, dan umbi-umbian setiap hari, sudah membantu Anda untuk memenuhi kebutuhan vitamin A setiap harinya.

6. Kekurangan Vitamin D
Dapat menimbulkan rasa nyeri pada lengan, tungkai, punggung, rongga dada, dan panggul. Tetapi bila Anda terlalu banyak mengasup vitamin D, akan menyebabkan konsentrasi kalsium di dalam darah meningkat yang dapat membentuk batu ginjal. Kadar kalsium yang tinggi dalam darah juga menyebabkan pembuluh darah mengeras dan berbahaya bagi fungsi paru-paru dan hati. Karena itu Anda hanya disarankan untuk mengonsumsi vitamin D tidak lebih dari 10 miligram per hari. (FBS/Aulia/DC/Dok. M&B)