TOODLER

Masalah Amandel pada Balita


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Amandel merupakan sistem pertahanan tubuh yang dimiliki balita untuk melindunginya dari kuman. Tidak heran, amandel sering mengalami infeksi sehingga membengkak dan memerah. Ketika amandel membengkak, ada bagian adenoid yang juga membengkak. Adenoid merupakan pelindung tubuh dari kuman dan letaknya berada di belakang rongga pernapasan. Apa saja masalah amandel yang umum dialami? Cek di bawah ini!

Radang Amandel Akut
Radang akut biasanya ditandai dengan demam mendadak dan rasa nyeri di kerongkongan. Air liur penderita juga sangat berlebih, kadang disertai nyeri telinga, pembengkakan kelenjar lipma di leher, dan bau mulut. Jika dilihat, permukaan amandel akan menjadi kemerahan dan sebagian terselaput lapisan putih keabuan.

Radang Kronis

Jika Si Kecil kerap mengalami radang amandel, ada kemungkinan ia terkena radang amandel kronis. Terlalu sering radang, membuat bagian sekeliling amandel dipenuhi bakteri. Ciri khas pasien radang kronis adalah radang yang kerap terjadi dan bau mulut menyerupai bau telur busuk (karena bakteri menghasilkan sulfur yang berbau seperti telur busuk). Satu ciri lain adalah, ia akan merasa ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya.

Perintosillar Abses
Masalah ini adalah yang paling berbahaya. Luka di bagian amandel akan menyebabkan kesulitan untuk membuka mulut. Jika tidak segera ditangani, infeksi bisa menyebar ke dalam leher dan menyebabkan komplikasi penyakit lain, bahkan mengganggu aliran udara pernapasan.

Bengkak Amandel dan Adenoid

Amandel dan adenoid yang membengkak menyebabkan gangguan pernapasan. Ciri pasien pembengkakan ini adalah kerap mengorok, mengalami gangguan tidur misalnya sering terbangun, mimpi buruk, mengompol, perubahan mood, dan kelainan jantung. Pembengkakan yang sangat parah akan memicu penyakit sinusitis dan infeksi telinga. (SR/Sagar/DC/Dok. M&B UK)