Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ternyata, ada hubungannya antara tingkat stres dengan jumlah bayi laki-laki. Penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa lebih sedikit anak laki-laki yang lahir setelah peristiwa tragedi WTC, 11 September 2001.
Peneliti menduga, karena secara alamiah janin laki-laki bereaksi lebih kuat daripada janin perempuan terhadap hormon stres yang dikeluarkan oleh sang ibu. Meski harus dibuktikan lebih lanjut, diduga sensitifitas janin laki-laki ini ada hubungannya dengan seleksi alam.
Dikutip dari Health Today, sebuah teori yang diungkapkan oleh ilmuwan Tim Bruckner mengungkapkan bahwa saat lingkungan hanya memiliki sumber daya terbatas, laki-laki yang dilahirkan di zaman itu tidak akan bertahan untuk menghadapi lelaki alfa (lelaki jantan) yang dilahirkan sebelumnya. Hal itu karena lelaki di zaman susah, tidak mendapatkan nutrisi yang baik dan perawatan penuh kasih dari ibunya.
Berdasarkan teori tersebut, alam agaknya memilih untuk menterminasi janin laki-laki. Janin perempuan akan tetap bertahan sebab mereka akan dapat mengimbangi laki-laki jantan. (SR/Aulia/DT/dok.M&B)