Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Penyebab penyakit tifus adalah bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini sangat mudah menyebar di tempat yang kondisi sanitasinya buruk. Salmonella typhi pun berkembang dengan cepat pada genangan air kotor, makanan yang tidak sehat, dan lingkungan yang tidak terjaga kebersihannya. Penyebaran penyakit ini juga dapat terjadi melalui lalat, kecoa, dan tikus.
Dibandingkan dengan orang dewasa, gejala tifus pada anak lebih sulit terdeteksi sebab tidak spesifik. Namun, Anda perlu waspada jika ia mengalami demam yang naik-turun lebih dari 5 hari. Demam biasanya naik di sore hingga malam dan turun menjelang pagi sampai siang hari. Selain itu, Si Kecil Si Kecil juga akan mengalami gangguan buang air besar, baik diare atau sulit BAB, lidah tampak memutih dengan ujung dan tepi kemerahan, serta mual dan muntah.
Pemberian antibiotik adalah pengobatan yang paling efektif untuk mengatasi tifus. Namun, Anda tidak boleh sembarangan memberikannya dan harus sesuai dengan anjuran dokter. Untuk mempercepat penyembuhan tifus Si Kecil, jaga asupan cairannya agar ia tidak mengalami dehidrasi. Hal ini juga berguna mencegah terjadinya demam berkepanjangan dan diare. Jangan lupa berikan makanan sehat tinggi kalori untuk menggantikan nutrisi Si Kecil yang hilang saat sakit. (DC/Sagar/Dok. M&B)
Untuk mendapatkan info lainnya seputar bayi dan balita lihat di majalah Mother&Baby edisi Juni 2015 ya, Moms!