Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Parasomnia merupakan kegiatan saat tidur yang tidak diinginkan, dan berbicara sambil tidur masuk ke dalam kategori ini. Shelby Harris, PsyD, pemimpin Sleep-Wake Disorders Center di Montefiore Medical Center, Bronx, AS, menjelaskan parasomnia umumnya terjadi secara turun-temurun di keluarga.
Orang yang berbicara sambil tidur, atau dalam istilah medis dikenal dengan somniloquy, rata-rata akan mengucapkan 100 kata atau lebih. Milena Pavlova, MD, asisten professor neurologi di Harvard sekaligus pemimpin Faulkner Sleep Center, mengungkapkan ucapan yang dituturkan bervariasi pada setiap orang, dari segi isi, panjang, hingga intensitas kalimat, dan kata-kata yang diucapkan tidak jelas.
Dilansir melalui Yahoo Health, berbicara sambil tidur adalah parasomnia yang paling umum terjadi. Studi di India pada 2012 memaparkan bahwa masalah ini tergolong jinak dan hanya akan mengganggu pasangan Anda. Namun, W. Christopher Winter, MD, pemimpin medis di Charlottesville Neurology and Sleep Medicine, memperingatkan, “Apabila Anda terus berbicara sepanjang malam, tentu tidur Anda tidak berkualitas.”
Selain turun-temurun, beberapa masalah yang juga bisa menyebabkan berbicara sambil tidur antara lain melakukan perjalan jauh dengan zona waktu yang berbeda-beda, mengonsumsi alkohol, mengonsumsi kafein dekat dengan waktu tidur malam, stres, serta sedang menjalani pengobatan tertentu.
Walaupun tidak berbahaya, jika Anda sudah mulai menceritakan rahasia Anda ketika sedang tidur dan membuat Anda malu, Anda disarankan untuk mendapatkan penanganan dari ahlinya. “Bila Anda mengucapkan sesuatu yang merugikan Anda di kala tidur, dokter siap membantu Anda,” ujar Harris. (Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)