BABY

Mitos dan Fakta Bayi (2): Awas Terjebak!

baby

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Tubuh bayi yang mungil dan terlihat lemah membuat banyak orang ingin melindunginya. Hal itu pun menjadi pemicu munculnya berbagai aturan, yang mengarahkan orangtua tentang bagaimana cara mengasuh dan merawat Si Bayi.

Namun, Ari Brown, M.D., penulis Baby 411 mengatakan banyak dari ‘aturan’ tersebut yang sebenarnya sudah ketinggalan jaman dan akhirnya hanya menjadi mitos belaka. Supaya Anda tidak ikut terjebak, simak beberapa fakta terbaru tentang pola pengasuhan bayi berikut ini.

Mitos: Bayi terbangun di tengah malam karena merasa tidak nyaman dengan diapersnya yang basah dan harus segera diganti.
Fakta: Urine bersifat steril dan diapers pun sudah diproduksi dengan teknologi tinggi, yang diciptakan untuk memberikan kenyamanan maksimal pada bayi. Jadi, sebenarnya tidak masalah jika sepanjang malam, Anda tidak mengganti diapers bayi. Tetapi, jika ada bau tidak sedap dari diapersnya alias Si Bayi buang air besar, Anda harus segera menggantinya. Feses yang terlalu lama berada dalam diapers dapat menyebabkan urinary track infection (UTI) atau infeksi kandung kemih, terutama pada bayi perempuan.

Mitos: Tengkurap adalah posisi tidur terbaik bagi bayi.
Fakta: Posisi tidur terbaik bayi yang sebenarnya adalah telentang. Pada jaman dahulu, dokter menyarankan orangtua untuk menidurkan bayinya dalam posisi tengkurap, karena khawatir jika ia tidur telentang akan mudah tersedak atau muntah. Namun, penelitian medis terkini menyatakan posisi tengkurap dapat meningkatkan risiko sudden infant death syndrome (SIDS) atau sindrom kematian mendadak pada bayi.

Mitos: Jangan pernah menggunakan suncreen atau tabir surya pada bayi di bawah usia 6 bulan, karena dapat menyebabkan iritasi pada kulitnya.
Fakta: Risiko kanker kulit yang disebabkan oleh paparan sinar matahari sesungguhnya jauh lebih berbahaya daripada reaksi kulit bayi terhadap tabir surya. Cara terbaik untuk melindunginya memang menghindari paparan sinar matahari pada jam 10.00-16.00. Namun, jika Si Bayi harus berada di bawah matahari, sebaiknya oleskan sedikit tabir surya dengan SPF 15 di sekitar wajah dan punggung tangannya.

Mitos: Memberikan imunisasi saat bayi sedang demam ringan dapat membahayakan dirinya.
Fakta: Penyakit ringan tidak akan mengurangi respon sistem imun bayi terhadap vaksinasi atau meningkatkan reaksi tubuh terhadap suntikan yang diberikan padanya. Jika demam yang dialami bayi tidak lebih dari 38? C, ia tetap bisa diimunisasi. Namun, apabila penyakitnya cukup berat, sebaiknya imunisasi memang ditunda, karena akan mengganggu proses pembentukan kekebalan tubuh, baik dengan vaksinasi atau pemberian antibodi melalui suntikan. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)