FAMILY & LIFESTYLE

Efek Buruk Kekurangan Cairan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kekurangan cairan ternyata dapat memberikan efek yang besar bagi tubuh Anda. “Air berperan penting dalam mekanisme kerja tubuh Anda. Air membantu mengatur suhu tubuh, membawa nutrisi dan oksigen ke seluruh tubuh melalui darah, melumasi sendi-sendi, mencegah sembelit, melembapkan jaringan-jaringan lunak, serta memproduksi air liur,” ujar Dr Roger Henderson, dokter asal Shropshire, Inggris. Jadi, jika Anda kekurangan cairan, tubuh Anda seperti mobil kekurangan bensin.

Gejala awal Anda mengalami dehidrasi adalah merasa lelah dan letih, mulut terasa kering, sulit berkonsentrasi, pusing, dan urine berbau. Selain itu, Dr Fayyzad Ahmed, konsultan neurologi di Hull Royal Infimary sekaligus juru bicara Migraine Trust menyebutkan dehidrasi juga dapat memicu migrain.

Dikutip dari Daily Mail, Dr Fayyzad menuturkan, “Jika Anda kekurangan cairan, darah akan menjadi lebih kental dan menyebabkan hypothalamus, area pada otak yang bertugas menjalankan fungsi beberapa anggota tubuh, memicu sensasi haus. Jika Anda tidak mengindahkan refleks haus ini, hypothalamus akan menghasilkan gejala-gejala bahwa ada sesuatu yang salah. Salah satunya yaitu migrain, sementara yang lainnya adalah lesu dan lelah. Kebanyakan orang akan segera meminum obat, padahal dengan meminum air putih saja sudah cukup.”

Tidak hanya itu, dehidrasi juga berkontribusi menyebabkan batu ginjal, mata dan bibir kering. Air pun berfungsi untuk membuang bakteri di kandung kemih, sehingga bila Anda mengalami dehidrasi, bakteri-bakteri tersebut akan mengendap dan mengakibatkan infeksi saluran kemih. (Sagar/DT/Dok. M&B)