BABY

Mengenal Gejala Meningitis pada Bayi


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bulan lalu, seorang bayi dari Devon, Amerika Serikat meninggal dengan usia sangat muda, yaitu 4 bulan. Awalnya tubuhnya demam tinggi dan terdapat ruam di sekujur tubuh bayi laki-laki yang bernama Evan Summerfield tersebut. Menurut diagnosa dokter di rumah sakit setempat, Evan mengidap meningitis.

Kasus Evan menjadi bukti jika meningitis tak pandang bulu dan menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Penyakit ini tergolong parah dan bisa menyebabkan kematian dalam sekejap. Menurut Confederation of Meningitis Organization, setiap tahun lebih dari 1,2 juta orang mengidap penyakit ini dan menyebabkan sekitar 120.000 kematian. Meski mendapat penangan secara dini, namun 1 dari 10 pasien bisa meninggal atau 1 dari 5 orang bisa mengalami cacat. Yang ditakutkan adalah simtoma atau gejalanya sama seperti flu biasa misalnya demam, muntah, sakit kepala, leher kaku, kepekaan terhadap cahaya dan sering mengantuk.

Sementara untuk bayi gejalanya tampak lebih jelas, di antaranya:
- Suhu badan tinggi, namun tak jarang suhu badan tetap normal atau rendah bagi bayi di bawah 3 bulan.
- Sangat mengantuk dan susah bangun.
- Bernapas cepat ataupun susah bernapas
- Muntah dan menolak untuk makan.
- Mengerang atau menangis saat diangkat atau digendong.
- Kulit tampak pucat atau membiru.
- Tangan dan kaki terasa dingin.
- Nyeri pada bagian otot dan sendi.
- Kadang diare
- Terdapat tanda seperti ruam di sekujur tubuh.

Kabar baiknya penyakit ini bisa dicegah meski tidak 100 persen, dengan vaksinasi. Vaksin polio, campak, gondok, varicella (cacar air), dan influensa dapat membantu melindungi terhadap berbagai bentuk penyakit meningitis. Selain itu pastikan anak Anda mendapat vaksin Haemophilus influnzae tipe B atau Hib, biasanya diberikan saat bayi berusia 2, 4, dan 6 bulan. Dengan vaksin ini setidaknya membantu mencegah meningitis pada bayi serta penyakit lainnya antara lain pneumonia, otitis media (infeksi teling bagian tengah), septicaemia, dan epiglottitis.

(Meiskhe/DT/dok.M&B UK)