Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Belum lama ini di Rhode Island, Amerika Serikat, lahir seorang bayi dengan kondisi anencephaly. Anencephaly adalah cacat serius yang mengakibatkan bayi lahir tanpa bagian otak dan tengkorak yang lengkap dan merupakan salah satu tipe Neural Tube Defects (NTD) yaitu tak sempurnanya pertumbuhan dan perkembangan sistem tabung saraf pada masa janin. Biasanya kondisi ini terjadi pada bulan pertama kehamilan ketika wanita belum menyadari tentang kehamilannya.
Anencephaly terjadi jika bagian atas tabung saraf (neural tube) tidak tertutup yang mengakibatkan bayi terlahir tanpa bagian otak depan (forebrain), bagian pusat berpikir dan bagian koordinasi (cerebrum). Bagian-bagian tersebut tidak tertutup tulang dan kulit. Sebagian besar bayi yang mengalaminya akan meninggal sesaat setelah lahir.
Penyebab dan Faktor Risiko
Menurut data Centers for Disease Control dan Prevention (CDC), sebuah organisasi kesehatan di Amerika Serikat (AS), sekitar 1 dari 4.959 bayi lahir dengan kondisi anencephaly di negara adidaya tersebut.
Para peneliti CDC terus mencari tahu penyebab dan risiko yang ditimbulkan cacat lahir ini. Mereka meyakini ada berbagai faktor yang menjadi pemicu, di antaranya genetik, perilaku dan lingkungan. Para peneliti melaporkan beberapa temuan penting yaitu:
1. Kurangnya asupan asam folat sebelum hamil dan pada masa awal kehamilan dapat mengakibatkan NTD termasuk anencephaly.
2. Terjadi penurunan 27 persen kasus NTD sejak pemerintah AS memperbanyak kandungan pil dengan asam folat.
Sampai saat ini peneliti CDC masih terus melakukan riset untuk mencegah NTD dan menyarankan agar para wanita hamil rutin memeriksakan kandungannya ke dokter. Kemungkinan bayi mengalami anencephaly bisa terdiagnosa saat masih dalam kandungan dan setelah lahir.
(Meiskhe/DT/Image :CDC)