FAMILY & LIFESTYLE

Ayah Depresi Pengaruhi Perilaku Balita


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Bagi para ayah, mulailah mengikuti pola hidup sehat dan jauhi stres berkepanjangan yang mampu mengakibatkan depresi. Hal tersebut disebabkan emosi yang dirasakan oleh seorang ayah sangat berpengaruh pada Si Kecil! Dan studi terbaru dari Northwestern University Feinberg School of Medicine di Chicago, AS, menjelaskan depresi Sang Ayah berhubungan dengan kecemasan serta perilaku buruk pada balita.

Para peneliti meneliti 200 pasangan suami-istri yang memiliki balita berusia 3 tahun. Mereka menemukan orangtua yang depresi di tahun pertama setelah memiliki anak meningkatkan risiko anak menjadi sering cemas, bersedih, memukul, maupun berbohong. “Ayah baru harus mengenali gejala depresi pasca-persalinan dan mendapatkan penanganan selayaknya pada ibu baru,” ujar Sheehan Fisher, pemimpin studi, seperti dikutip melalui BabyCenter.

Walaupun studi hanya menemukan asosiasi antara suasana hati orangtua dengan perilaku balita, orangtua yang mengalami depresi umumnya melakukan kontak mata atau tersenyum lebih sedikit dibandingkan dengan orangtua yang baik-baik saja. Semakin kecil tingkat bonding orangtua dan anak, semakin besar pula kesulitan anak untuk mendekatkan diri dan menciptakan emosi yang sehat.

“Intervensi lebih awal bagi ibu dan ayah adalah kuncinya. Jika kita mampu mengetahui depresi pada orangtua lebih awal dan menanganinya, tidak akan ada gejala berkelanjutan, dan mungkin yang paling penting anak-anak tidak terkena pengaruh dari masalah ini,” ungkap Fisher dalam studi yang dipublikasikan pada jurnal Couple and Family Psychology: Research and Practice. (Sagar/DT/Dok. M&B)