FAMILY & LIFESTYLE

Cermat Saat Berobat


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Ketika sakit, biasanya Anda akan berkonsultasi ke dokter lalu mendapatkan resep obat. Namun, ketika penyakit yang Anda derita tidak dapat sembuh dalam 1-2 kali kunjungan atau masuk ke dalam golongan penyakit yang serius dan memerlukan operasi serta terapi, Anda perlu aktif dan bertanya banyak hal kepada dokter.

Mengapa ini perlu dilakukan, sebab bagaimana pun kesalahan bisa saja terjadi. Dilansir melalui Daily Mail, diagnosis sementara yang diberikan 15 persennya tidak selalu benar. Karenanya, sebagai pasien, Anda juga perlu meminimalisasi kesalahan yang terjadi dengan selalu aktif dalam perawatan dan pengobatan Anda, misalnya mengecek diagnosis secara teliti, mencari tahu hasil pemeriksaan, memilih pengobatan yang paling terbaik untuk Anda, memilih dokter, maupun mendapatkan informasi tentang prosedur standar dari tindakan medis yang Anda pilih. Berikut yang perlu Anda lakukan.

Memiliki Catatan Medis
Bagi Anda yang berobat tidak selalu ke dokter yang sama, penting untuk meminta catatan rekam medis Anda ke rumah sakit sebelumnya. Catatan ini berisi kondisi penyakit yang Anda derita selama beberapa waktu belakangan, riwayat penyakit, investigasi yang sudah dilakukan, obat-obatan yang biasa Anda konsumsi, alergi yang diderita, serta berbagai surat penting lainnya. Ini akan sangat memudahkan dokter yang sekarang menangani Anda dan mengurangi risiko kesalahan pengobatan.

Menjalin Relasi Baik Dengan Dokter
Setiap berkonsultasi dengan dokter, berinisiatiflah untuk selalu menjabat tangan dan tersenyum hangat kepadanya. Menjalin keakraban dengan Sang Dokter tidak hanya membuat ia sekadar menjadi orang yang ahli di bidang medis saja, namun juga membantu Anda cepat sembuh dan kembali beraktivitas seperti sedia kala.

Tes yang Dibutuhkan
Saat ini sekitar 70-80 persen tindakan medis yang dilakukan berdasarkan pada hasil laboratorium. Hasil ini juga berperan besar untuk melihat dan memonitor penyakit-penyakit kronis. Meski begitu, akan lebih baik jika Anda tidak langsung menerima diagnosis penyakit hanya dari 1 hasil laboratorium saja, apalagi jika kasus penyakit Anda cukup rumit. Jadi, diskusikanlah kepada beberapa dokter dan lakukan beberapa tes laboratorium untuk mengetahui kondisi kesehatan Anda.

Cari Tahu Siapa Dokter Anda
Kebanyakan pasien tidak tahu siapakah tim medis yang akan merawatnya. Padahal, hal tersebut penting karena di tangan mereka lah penyakit Anda bisa tertangani dengan baik atau tidak. Karenanya, cari tahu dokter-dokter yang memang ahli di bidang penyakit yang Anda derita di negara Anda lalu banyak bertukar informasi dengan sesama pasien lain.

Mencari Perawatan Paling Tepat
Dokter memang lebih ahli menentukan apa perawatan atau pengobatan yang paling baik untuk pasiennya, namun tidak ada salahnya kan mencari tahu informasi sebanyak mungkin mengenai metode apa saja yang bisa memulihkan kondisi kesehatan Anda? Anda bisa mendiskusikan beberapa alternatif informasi tersebut kepada dokter dan mengerti dengan betul risiko atau manfaat dari metode pengobatan yang nantinya akan dijalani.

Buka Mata Anda
Setiap orang dibekali dengan insting. Jadi, selalu perhatikan segala hal, baik dari lingkungan rumah sakit, tim medis, atau obat-obatan yang Anda terima, dan ikuti naluri Anda. Sebagai seorang pasien, Anda lah yang paling berhak menentukan bagaimana kadar kenyamanan selama perawatan berlangsung. Jika merasa tidak nyaman, Anda bisa membicarakan secara baik-baik kepada keluarga dan pihak rumah sakit. Jangan lupa, tanyakan kepada tim medis apakah ada yang perlu dilakukan agar Anda semakin cepat pulih.

Perhatikan Obat-obatan yang Dikonsumsi
Beberapa orang mengalami alergi jenis obat tertentu. Maka, selalu ingat untuk menginformasikan kepada setiap tim medis mengenai hal ini. Selain itu, jangan lupa untuk memerhatikan serta mengikuti petunjuk penggunaan obat dan tanyakan bagaimana cara kerja obat-obatan yang diberikan, apakah membuat Anda mengantuk, mual, atau tidak boleh dikonsumsi bersamaan dengan makanan dan minuman tertentu. (Sagar/DT/Dok. M&B)