Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Saat bayi terlihat selalu lapar, sangat tidak bijaksana jika Anda langsung menyalahkan diri sendiri dan menjadi tidak percaya dengan jumlah asupan ASI yang dimiliki. Apalagi, kalau Anda sampai memutuskan segera memberikan formula yang dipadu dengan ASI atau malah berhenti sama sekali memberi ASI karena merasa lelah dan putus asa.
“Harus diketahui, hanya 5 persen ibu menyusui yang kemungkinan tidak bisa memproduksi ASI untuk bayinya. Hal itu terjadi karena adanya masalah pada payudara ibu, seperti habis dioperasi, memiliki tumor, atau memakai silikon. Tetapi jika ibu tidak mengalami masalah tersebut, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jumlah produksi ASI yang masih sedikit di saat awal melahirkan sangat wajar dan bisa diatasi,” ungkap dr. Eveline, Sp.A, IBCLC.
Kebanyakan ibu menyusui pun berpikir, jumlah produksi ASI yang sedikit menyebabkan bayi lapar terus. Padahal, ada berbagai faktor lain yang menyebabkan kurangnya asupan ASI kepada bayi, seperti:
Jadwal Tidak Fleksibel
Bayi baru lahir, khususnya yang pertumbuhannya lambat, harus disusui lebih sering dari jadwal 2 sampai 3 jam sekali. Oleh karena itu, jangan menunda menyusui hanya karena 'belum jadwalnya'. Susui bayi Anda kapan pun ia minta dan selama apapun ia inginkan, termasuk di malam hari.
Mulut Menempel Tidak Efektif
Anda harus memastikan bahwa bayi menempelkan mulutnya secara efektif di payudara agar mendapatkan asupan ASI yang cukup. Apabila puting menjadi nyeri dan pecah-pecah, berarti bayi tidak menempelkan mulutnya dngan benar. Kondisi ini biasanya terjadi karena bayi prematur, sakit, dan memiliki masalah neurologi (otak dan syaraf) yang mengganggu kemampuan mengisap atau payudara terlalu besar.
Bayi Tidur Terlalu Lama
Tidur terlalu lama tanpa menyusu minimal 2 sampai 3 jam sekali membuat bayi kekurangan asupan ASI. Ia pun kelaparan, sehingga sangat rewel di kemudian hari. Susui bayi minimal sesuai jadwal tersebut agar asupan ASI tetap terjaga.
Menyusui dengan Satu Payudara
Hanya menggunakan 1 payudara setiap kali menyusui membuat produksi ASI tidak memadai dan membatasi asupan ASI yang diterima bayi. Sebaiknya susui bayi secara bergantian dari payudara 1 ke yang lainnya.
Pasokan Belum Memadai
Jangan langsung putus asa jika pasokan ASI Anda belum memadai untuk bayi, karena payudara bisa distimulasi untuk memproduksi ASI lebih banyak. Cara, biarkan bayi terus mengisap puting Anda, karena semakin sering dihisap, produksi ASI akan terus meningkat. Saat menyusui, Anda pun harus berada dalam kondisi tenang dan nyaman, sebab jika merasa tegang dan cemas produksi ASI akan menurun.
Gaya Hidup Tidak Sehat
Mengkonsumsi alkohol, rokok, dan kafein berlebihan sangat mempengaruhi pasokan ASI. Karenanya, berusahalah untuk menerapkan gaya hidup sehat. Hindari stres berlebihan dan jaga kesehatan agar jumlah produksi ASI terus meningkat. (Dina Christin/DC/Dok. M&B)