FAMILY & LIFESTYLE

Ingin Kurus? Hindari Menjauhi Makanan Tertentu!


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Kebanyakan orang yang ingin diet berusaha sangat keras untuk mengikuti pola makan yang tepat. Namun, umumnya pola diet tersebut tidak dilakukan secara berkelanjutan dan hanya tinggal angan-angan belaka. Menurut Michele Promaulayko, pengarang 20 Pounds Younger, ide menguruskan badan sendiri merupakan salah satu pikiran terbesar yang keliru. Faktanya, hubungan antara apa yang kita ingin makan, tahu kapan waktunya untuk berhenti makan, serta kapan waktunya makan tanpa rasa bersalah lebih mungkin membantu Anda untuk menurunkan berat badan.

Katie Rickel, PhD, psikolog klinis dan ahli diet dari Durham, North Carolina, AS, menyebutkan, “Mengontrol berat badan seharusnya adalah bagaimana Anda fokus pada makanan sehat yang Anda sukai, bukannya berusaha menjauhi diri dari makanan yang Anda sukai.” Jadi, daripada Anda membuat aturan keras untuk tidak makan makanan tertentu, seperti cokelat atau pizza, akan lebih baik jika Anda membuat aturan fleksibel tentang makanan apa yang akan Anda konsumsi.

Dilansir melalui Yahoo Health, dalam studi Journal of Consumer Research mengungkapkan bahwa wanita yang mengucapkan, “Saya tidak memakan makanan itu,” daripada, “Saya tidak boleh memakan makanan itu,” lebih mudah mengikuti pola diet yang sudah dibuat. “’Saya tidak boleh’ memberi sinyal perampasan. Sedangkan kata ‘saya tidak’ memberikan sinyal kebulatan tekad, sehingga akan lebih efektif saat ingin makan sesuatu,” ujar Vanessa Patrick, PhD, dari Universityof Houston, AS.

Karenanya, ubah pola pikir Anda jika ingin mengurangi berat badan. Dr. Rickel menyarankan, “Orang-orang akan lebih mudah jika memiliki panduan atau rencana seputar apa yang ingin mereka makan, daripada secara spesifik menentukan makanan apa yang dilarang dikonsumsi. Selain itu, belajarlah untuk memaafkan diri sendiri apabila Anda tidak mengikuti pola diet yang sudah direncanakan secara 100 persen. Misalnya, saat Anda berkumpul dengan teman-teman dan tidak ada pilihan lain selain makan makanan yang banyak mengandung lemak, nikmati saja! Dengan menyusupkan fleksibilitas dalam pola diet Anda, tidak akan ada rasa bersalah atau rasa stres yang menganggu dari setiap kunyahan yang Anda telan. Selamat mencoba! (Sagar/DT/Dok. Freedigitalphotos)