Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Selelah apa pun hari Anda, pasti saat tiba ke rumah dan melihat senyum Si Kecil semua penat akan hilang dan Anda pun merasa lebih baik. Ini adalah hal yang alami terjadi, sebab penelitian terbaru mengungkapkan manusia memiliki tendensi untuk melihat hal-hal baik dalam kehidupannya. Dengan kata lain, optimisme merupakan sifat natural yang ada pada diri manusia.
Para ilmuwan dari Australia dan Amerika memelajari 10 ribu kata yang paling sering dipakai di koran, buku, film, internet, dan sosial media Twitter dengan menggunakan 10 bahasa yang umum digunakan di dunia, yaitu bahasa Inggris, Jerman, Perancis, Spanyol, Portugis, Arab, Indonesia, Cina, Korea, serta Rusia. Berdasarkan analisis secara matematis, mereka menemukan orang-orang, apa pun kultur budayanya, lebih suka mengucapkan kata-kata positif daripada yang mengandung unsur negatif.
Dilansir melalui Daily Mail, Dr Lewis Mitchell dari University of Adelaide, Australia, menuturkan, “Kebahagiaan adalah sesuatu yang penting, namun sulit ditetapkan dan diukur. Namun, apapun bahasanya, kata-kata yang membentuk bahasa kita secara universal cenderung menunjukkan emosi positif.”
Sebagai contoh, sekitar 50 persen pernikahan berakhir dengan perpisahan. Kendati demikian, orang-orang yang berpisah akan terus melanjutkan hidup dan tidak takut untuk menikah lagi. Menurut psikolog, tendensi ini disebut dengan 'triumph of hope over experience'. Jadi, manusia cenderung berpikir akan hidup lebih lama dan lebih sukses, serta meremehkan kemungkinan ia terkena penyakit serius. (Sagar/DT/Dok. M&B)