BUMP TO BIRTH

Mommyrexia, Berbahaya bagi Ibu dan Janin (2)


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Mommyrexia atau pregorexia diketahui sebagai perilaku menyimpang yang menyebabkan bumil tak ingin menambah berat badan, atau setidaknya meminimalkan kenaikan berat badan mereka.

Kenaikan berat badan yang berlebih saat kehamilan memang berisiko menimbulkan penyakit seperti diabetes atau pre-eklampsia. Tetapi, bagaimana pun juga, tidak menambah berat badan yang cukup saat hamil juga membuat kesehatan ibu dan janin dalam bahaya. Sang bayi mungkin akan mengalami perkembangan yang tidak sempurna, berisiko besar terkena gangguan pernapasan, dan memiliki hasil Apgar yang rendah setelah kelahiran. Sedangkan masalah untuk ibu sendiri adalah kekurangan nutrisi, penyakit jantung, anemia, persalinan prematur, dan cedera akibat olahraga berlebih.

Dokter Judi Jaenudi Endjun, Sp.OG dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Jakarta, menjelaskan bahwa setiap ibu hamil harus memenuhi kecukupan makanan atau kalori agar tumbuh-kembang janin dan kesehatan ibu tetap terjaga dengan baik. Kecukupan kalori ini mencakup penambahan berat badan ideal tiap bulannya. Jika sebelum kehamilan, ibu memiliki berat badan normal, penambahan berat badan yang dianjurkan adalah 1,5 kg per bulan. Jika sebelum hamil, ibu memiliki berat di bawah normal, kenaikan berat yang dianjurkan adalah 2 kg. Dr. Judi juga menambahkan, bila kecukupan tersebut tidak terpenuhi, kesehatan ibu dan janin akan terganggu. Risiko gangguan kesehatan yang umum bagi bumil dengan berat badan kurang adalah anemia (kadar haemoglobin rendah) dan perdarahan pasca persalinan.

Membiarkan diri ‘kelaparan’ saat hamil, akan berdampak panjang pada kesehatan janin. Tubuh ibu akan mengirimkan nutrisi pada janin selama kehamilan dan janin akan memastikan bahwa ia mendapat nutrisi yang dibutuhkan dengan mengaktifkan hormon yang disebut ghrelin. Dr. Oz yang sangat terkenal di Amerika Serikat, menyebutkan bahwa ghrelin merupakan cara janin memberitahu otak bahwa sel-selnya butuh makanan. Kelainan fungsi ghrelin pada janin akan berisiko menyebabkan penyakit diabetes dan hipertensi di kemudian hari. Para peneliti juga menemukan hubungan antara kurangnya nutrisi selama kehamilan dengan risiko anak yang mengidap schizophrenia (kelainan mental dan perilaku) saat dewasa.

Baca juga:

Mengenal Mommyrexia (1)

(OCH/Dok. M&B UK)