FAMILY & LIFESTYLE

Ayah juga Alami Gejala Kehamilan


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Sejumlah 'penyakit' kehamilan, seperti kelelahan, pusing, dan gejala kehamilan lainnya kerap dialami wanita saat hamil. Berbagai gangguan hormonal yang juga dirasakan para calon ibu selama kehamilannya bukan lagi hal aneh. Namun, bagaimana dengan Si Calon Ayah?

Ternyata bukan hanya ibu, sang calon ayah pun juga mengalami beberapa perubahan pada dirinya saat istrinya hamil. Apa saja?

1. Hormon
Studi baru yang dilakukan oleh Universitas Michigan di Amerika Serikat membandingkan kadar hormon dari 29 pasangan yang sedang menanti kelahiran bayi pertama mereka. Para peneliti secara rutin memeriksa kadar hormon para calon ayah mulai akhir trimester pertama hingga minggu ke 36 kehamilan sang istri. Para peneliti menemukan bahwa para pria ternyata memiliki penurunan hormon testosteron dan estradiol saat kehamilan sang istri yang bisa menyebabkan mereka menjadi lebih sensitif dalam hubungan mereka.

Edelstein juga menjelaskan bahwa penurunan testosteron ini juga bisa menurunkan libido dan agresi pada pria, serta membuat para pria menjadi lebih penyayang dan menciptakan perasaan ingin melindungi istri yang sedang hamil juga calon bayi mereka.

2. Berat Badan
Sebuah jajak pendapat tahun 2009 yang dilakukan di Inggris menemukan bahwa para calon ayah rata-rata mengalami kenaikan berat badan sebesar 6,35 kilogram selama kehamilan istri mereka. Jejak pendapat tersebut melibatkan 5.000 pria. Hasilnya, 41 persen pria mengatakan mereka menjadi lebih sering mengemil makanan ringan, dan 25 persen lainnya mengatakan mereka cenderung lebih banyak makan makanan berat.

3. Morning Sickness
Morning sickness ternyata bukan hanya dialami wanita. Beberapa pria juga mengalami gejala kehamilan ini, yang disebut Couvade Syndrome atau "Kehamilan simpatis”. Sindrom ini terjadi ketika seorang pria mengalami gejala fisik dan perilaku kehamilan yang sama seperti pasangan mereka yang sedang hamil. Gejala ini biasanya terjadi selama trimester pertama dan ketiga, setelah itu gejala akan hilang setelah kelahiran bayi. Beberapa penelitian memperkirakan bahwa ada sekitar 11 hingga 97 persen pria mengalami sindrom kehamilan ini, meskipun belum ada penjelasan medis.

4. Hormon Laktasi
Percaya atau tidak, beberapa calon ayah mengalami lonjakan hormon prolaktin sebelum bayi mereka lahir. Prolaktin adalah hormon yang merangsang produksi susu pada wanita. Meskipun pria tidak dapat menyusui, prolaktin ternyata juga memegang peranan penting bagi ayah. Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Evolution and Human Behavior menunjukkan bahwa lonjakan hormon ini penting untuk membantu pria menjadi lebih responsif terhadap tangisan bayi mereka.

5. Depresi Pasca Melahirkan
Depresi adalah salah satu sindrom yang diwaspadai para wanita sejak saat hamil, termasuk setelah melahirkan. Namun, sindrom depresi pasca kelahiran ini ternyata bisa dialami juga oleh sang ayah. Sekitar 3-10 persen ayah diduga mengalami depresi di beberapa titik, antara awal kehamilan istri mereka, dan satu tahun setelah kelahiran bayi mereka. Sebagian besar kasus pria yang mengalami depresi pasca persalinan ini berlangsung selama 3-6 bulan pertama kehidupan bayi mereka. Sebuah studi menemukan bahwa tiga dari 10 pria mengalami depresi 6 minggu setelah kelahiran bayi mereka, dan depresi mereka memburuk selama 6 bulan ke depan. (Aulia/DT/dok.M&B)