ASK THE EXPERT

Berdarah saat Berhubungan Seks


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Oleh: dr. Yusfa Rayid, Sp.OG, Spesialis Kebidanan & Penyakit Kandungan, RS. YPK.

T: Saya ibu dari bayi berusia 10 bulan dengan riwayat kelahiran Caesar. Setelah nifas, saya masih mengeluarkan vlek sampai 2 bulan. Menurut dokter, itu terjadi karena tipe rahim saya yang tipis. Saya pun diberi obat untuk mengurangi vlek. Ketika itu, saya menggunakan KB suntik 3 bulan, lalu kini saya ganti dengan spiral (IUD). Namun, setiap usai berhubungan seks, keluar vlek darah kembali dan kadang-kadang suami merasakan nyeri atau perih. Mengapa demikian?

J: Perdarahan atau vlek yang panjang setelah bersalin dapat disebabkan oleh pengaruh hormon menyusui. Bila perdarahannya banyak dan berbau, maka perlu diperiksa apakah ada sisa plasenta yang tertinggal atau terjadi infeksi. Perdarahan ini memang bisa disebabkan oleh penggunaan KB suntik yang lazim terjadi. Cara ber-KB ini bukanlah pilihan yang baik saat ibu masih menyusui. Nyeri saat berhubungan, perdarahan, dan keputihan merupakan efek samping dari KB IUD. Perdarahan yang tidak beraturan setelah pemasangan IUD bisa berlangsung hilang-timbul dan dapat ditoleransi sampai 3 bulan. Perdarahan yang timbul setelah berhubungan (post coital bleeding) perlu pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan apakah perdarahannya dari dalam rahim atau dari mulut rahim yang lecet. Perlu dilakukan pemeriksaan dalam dan USG untuk memastikan posisi IUD. Sementara pasangan yang merasakan nyeri saat berhubungan biasanya disebabkan karena tersentuh benang IUD yang menjulur keluar. Bila suami mengeluh, benang ini dapat ditekuk ke dalam rahim atau dipotong saja. (Aulia/Dok.M&B)