Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Data dari Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) pada 2012 menunjukkan bahwa hampir semua atau sebanyak 98 persen wanita berusia 15-49 tahun mengetahui alat atau cara kontrasepsi modern. Sementara, 62 persen wanita berstatus kawin berusia 15-49 tahun menggunakan alat kontrasepsi, dan sebanyak 58 persen menggunakan alat atau cara kontrasepsi yang modern. Data tersebut menunjukkan total kebutuhan ber-KB yang tidak terpenuhi di Indonesia adalah 11 persen, dan 7 persen diantaranya adalah untuk membatasi kehamilan.
“Diharapkan agar kita selalu ingat bahwa kontrasepsi adalah salah satu alat yang efektif untuk mengatur kelahiran, jarak kehamilan, serta mencegah kehamilan yang tidak diinginkan bagi pasangan usia subur, termasuk menjaga kesehatan reproduksi perempuan,” ungkap Kepala BKKBN, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, SpGK, dalam temu media beberapa waktu lalu.
Ia juga menambahkan, kontrasepsi juga merupakan kebutuhan utama keluarga dalam membentuk keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Selain itu, kontrasepsi juga memantapkan program pemerintah, seperti program Kependudukan, Kelurga Berencana, serta Pembangunan Keluarga di Indonesia, sehingga laju pertumbuhan penduduk dapat ditekan.
Itu sebabnya, edukasi tentang kontrasepsi untuk masyarakat sangat penting untuk dilakukan berkelanjutan, terutama pada generasi muda. Terbukti juga bahwa kontrasepsi telah mampu menurunkan angka kematian ibu dan bayi, di mana Indonesia masih menduduki posisi atas di negara ASEAN. (Aulia/DT/dok.M&B)