Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Sebenarnya, tidak ada aturan khusus atau jumlah yang “tepat” untuk berapa kali Moms dan Dads harus bercinta. Anda bisa melakukannya satu kali seminggu, dua kali seminggu, atau bahkan setiap hari. Kuncinya adalah kenyamanan buat Anda berdua.
Akan tetapi, kesibukan, dorongan seks yang menurun, dan pertambahan umur bisa menjadi alasan Moms maupun Dads jadi malas bercinta. Namun, jika rasa malas untuk bercinta ini berlangsung cukup lama, para psikolog dan terapis seks menyebutkan bahwa hal tersebut bisa menimbulkan sejumlah efek negatif, mulai dari kecemasan hingga kualitas tidur yang buruk.
Berikut ini beberapa efek samping lama tidak berhubungan intim yang bisa Anda alami, antara lain:
1. Menimbulkan kecemasan dan stres
Saat Anda tidak sering berhubungan intim dengan pasangan, hal itu sangat mungkin membuat Anda berdua menjadi kurang dekat satu sama lain, yang berarti Anda dan pasangan tidak banyak membicarakan perasaan dan tidak bisa saling memberikan support. Dan inilah yang bisa menimbulkan kecemasan dan tingkat stres yang tinggi.
Mengutip laman Insider, Dr. Rachel Needle yang merupakan seorang psikolog dan terapis seks menyebutkan, “Bercinta dan mencapai orgasme bisa membuat tubuh melepaskan hormon oksitosin dan endorfin yang dapat membantu mengurangi efek stres dan menimbulkan perasaan positif serta lebih bahagia.”
Bahkan, berhubungan intim secara teratur juga bisa membantu mengurangi kadar hormon kortisol, hormon yang berhubungan dengan stres, di dalam tubuh kita.
2. Memiliki kualitas tidur yang buruk
Tanpa bercinta, Anda akan kehilangan hormon yang bisa membantu mendukung kualitas tidur yang lebih baik dan tidur lebih nyenyak, seperti prolaktin dan oksitosin. Karena itu, tak heran ketika Anda tidak berhubungan intim untuk waktu yang cukup lama, Anda sangat mungkin mengalami kesulitan tidur, tidur yang tidak nyenyak, dan kualitas tidur yang buruk.
Sebaliknya, dikutip dari laman Sleep Foundation, bercinta secara rutin sering kali bisa berkontribusi kepada kualitas tidur yang lebih baik.
3. Melemahkan sistem imun tubuh
Efek pada tubuh yang juga bisa dialami akibat lama tidak berhubungan intim adalah melemahnya sistem imun tubuh. Tentunya masalah ini bisa membuat tubuh Anda tidak mampu melawan virus dan bakteri, sehingga bisa meningkatkan risiko terserang berbagai penyakit, seperti pilek dan penyakit lainnya. Melemahnya sistem imun tubuh juga bisa menyebabkan peningkatan risiko depresi dan anxiety.
Dalam sebuah penelitian, seseorang yang berhubungan intim satu hingga dua kali seminggu terbukti memiliki tingkat antibodi tertentu yang lebih tinggi, atau disebut dengan imunoglobulin A, yang memainkan peran penting dalam menjaga sistem imun tubuh kita.
4. Menimbulkan perasaan terisolasi dan rendah diri
Jika Anda tidak berhubungan intim selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, Anda mungkin saja mengalami skin hunger atau touch starvation—tekanan batin yang terjadi akibat kurangnya sentuhan skin-to-skin untuk waktu yang lama—yang bisa menimbulkan perasaan terisolasi dan merasa rendah diri.
“Ketika seseorang yang terbiasa berhubungan intim secara teratur lalu tidak bercinta untuk waktu yang cukup lama, hal itu bisa memberikan efek merugikan bagi kesehatan emosional. Lama tidak bercinta bisa mengakibatkan munculnya berbagai gejala terkait kesehatan emosional, seperti munculnya perasaan terisolasi, perasaan tidak aman, dan rendah diri,” kata Dr. Dulcinea Pitagora, psikoterapis dan terapis seks yang berbasis di New York City.
5. Mengurangi tingkat kepuasan hubungan
Berkurangnya tingkat kepuasan hubungan juga bisa menjadi efek samping lainnya yang bisa dialami ketika lama tidak berhubungan intim. Pasalnya, saat Anda dan pasangan lama tidak berhubungan intim, hal tersebut bisa menjauhkan Anda berdua secara emosional dan menyebabkan masalah komunikasi yang bisa memicu pertengkaran.
Sebuah penelitian dalam Sage Journals menyimpulkan bahwa frekuensi bercinta bisa menjadi salah satu indikator kesejahteraan dan kepuasan suatu hubungan. Mereka yang berhubungan intim satu atau dua kali dalam seminggu memiliki tingkat kepuasan hubungan yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak berhubungan intim untuk waktu yang cukup lama.
Bercinta secara teratur juga membantu Anda dan pasangan merasa lebih dekat secara emosional dan menjaga agar komunikasi menjadi lebih baik. Pasangan yang berhubungan intim secara teratur cenderung memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih baik daripada pasangan yang tidak sering bercinta.
6. Berisiko terkena kanker prostat
Dikutip dari laman Harvard T.H School of Public Health, sejumlah penelitian membuktikan bahwa frekuensi ejakulasi yang lebih sering telah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker prostat pada pria.
Salah satu studi dalam European Urology menemukan bahwa pria berusia 20-an dan 40-an yang ejakulasi sekitar 20 kali per bulan telah dikaitkan dengan pengurangan risiko kanker prostat sekitar 20% dibandingkan dengan pria yang ejakulasi hanya 4-7 kali per bulan.
Penelitian itu juga menyimpulkan bahwa ejakulasi yang sering bisa membantu membersihkan zat penyebab kanker dari prostat. Inilah yang bisa mengurangi risiko terkena kanker prostat pada pria.
7. Vagina bisa mengalami kekeringan dan luka
Satu lagi efek lama tidak berhubungan intim secara rutin dan teratur, yaitu vagina Anda bisa mengencang, jaringannya bisa menipis, dan lebih mungkin terluka, robek, atau bahkan berdarah saat kembali berhubungan intim. Tentu saja hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan.
Baca juga: Ini yang Terjadi pada Vagina saat Anda Lama Tak Bercinta
Ketika rasa tidak nyaman itu muncul, sebagian besar wanita mungkin akan lebih memilih untuk menghindari berhubungan intim, yang nantinya justru bisa semakin memperburuk kondisi vagina.
Selain itu, saat wanita terangsang, vaginanya akan memproduksi pelumas untuk persiapan berhubungan intim. Namun, saat Anda lama tidak berhubungan intim, vagina akan berhenti memproduksi pelumas ini untuk sementara, yang bisa mengakibatkan kondisi yang disebut dengan kekeringan vagina. Kondisi ini bisa menyebabkan gatal atau perih serta menimbulkan rasa tidak nyaman dan nyeri saat kembali berhubungan intim.
Itulah beberapa efek lama berhubungan intim yang bisa Anda alami. Selalu saling bicarakan mengenai kenyamanan masing-masing dalam berhubungan intim, ya. (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Gpointstudio/Freepik)