TOODLER

Anak Kurang Suka 'Makanan yang Disebut Bergizi'


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Ingin Si Kecil menjadi penyuka makan-makanan yang bergizi? Kalau begitu jangan katakan makanan tersebut baik untuk kesehatannya. Sebab studi terbaru yang terbit di Journal of Consumer Research pada Oktober lalu menyebutkan, jika orangtua memberitahu hal itu, anak-anak akan berpikir kalau rasa makanannya tidak enak.

“Para orangtua dan pengasuh yang berusaha keras agar anaknya mau makan makanan yang sehat sebaiknya menyajikan makanan tanpa berkata apapun atau menekankan betapa enaknya makanan itu,” sebut pemimpin studi, Michal Maimaran dari Northwestern University's Kellogg School of Management, serta Ayelet Fishbach dari University of Chicago Booth School of Business.

Para ilmuwan melakukan penelitian untuk mengetes prediksi mereka bahwa ketika makanan yang diberi pesan akan membuat tubuh kuat dan menjadi pandai dipresentasikan kepada anak-anak, mereka menyimpulkan makanan itu tidak enak dan akan makan lebih sedikit daripada yang seharusnya.

Dari lima eksperimen yang dilakukan, para ilmuwan berfokus kepada anak-anak usia 3-5 tahun. Masing-masing anak diperlihatkan sebuah buku dengan gambar anak perempuan yang sedang memakan biskuit dan wortel. Hasilnya adalah, saat disajikan makanan yang sama seperti digambar dengan tambahan tulisan kalau makanan itu baik untuk kesehatan serta membantu proses belajar, anak-anak yang mengikuti penelitian terlihat enggan memakan jenis makanan tersebut. Oleh karena itu, dilansir melalui Babycenter, Michal menyarankan agar pemasar mengurangi penekanan nilai-nilai kesehatan pada makanan untuk anak dan lebih berfokus pada pengalaman positif dari mengonsumsi beragam jenis makanan bergizi. (Sagar/DT/Dok. M&B)