FAMILY & LIFESTYLE

Penyebab Benjolan di Leher yang Perlu Diwaspadai


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Lagi meraba leher, tiba-tiba Anda merasakan kehadiran sebuah benjolan di area tersebut. Duh, ada apa gerangan, ya?

Jika menyinggung ada benjolan di bagian tubuh tertentu, termasuk benjolan di leher, mungkin yang langsung tebersit di benak Anda adalah penyakit tumor. Namun, sesungguhnya tidak semua benjolan berkaitan langsung dengan penyakit tersebut. Ada sebagian benjolan di leher yang dipicu oleh gangguan kesehatan yang tidak terlalu serius.

Nah, berikut ini beberapa penyebab munculnya benjolan di leher.

1. Pembengkakan kelenjar getah bening

Seperti dilansir situs Halodoc, salah satu penyebab paling umum munculnya benjolan di leher adalah akibat pembengkakan kelenjar getah bening. Kelenjar getah bening bisa ditemukan di beberapa bagian tubuh, salah satunya di leher.

Cairan getah bening mengandung sel darah putih (limfosit) yang melawan infeksi, yang mengalir melalui sistem limfatik. Getah bening juga membawa bakteri, virus, dan kuman lain dari jaringan tubuh, yang semuanya disaring melalui kelenjar getah bening.

Nah, apabila Anda memiliki infeksi aktif, kelenjar getah bening bisa menjadi lebih besar saat organ tersebut tengah membersihkan tubuh dari penyakit. Di saat itulah muncul pembengkakan di tubuh. Ketika tubuh mulai membaik, kelenjar akan kembali ke ukuran normal dan benjolan pun menghilang.

2. Nodul

Nodul merupakan pertumbuhan abnormal jaringan yang bisa muncul di semua bagian tubuh, tak terkecuali di area leher. Sesungguhnya, sebagian besar kasus nodul tidak bersifat kanker. Misalnya, nodul yang menghasilkan benjolan di leher bisa disebabkan oleh penggunaan pita suara yang berlebihan (contohnya pada penyanyi), efek penggunaan alkohol pada kelenjar tiroid, dan lain sebagainya.

3. Kista

Kista tidak hanya bisa muncul di sistem reproduksi, tapi juga di leher. Kista merupakan kantong jaringan berisi cairan yang dapat terbentuk di bagian tubuh mana pun. Kista juga biasanya bertekstur lunak dan tidak padat. Perlu diketahui, kista bersifat jinak. Akan tetapi ada beberapa jenis kanker yang dapat bersifat kistik.

4. Bisul

Apabila Anda menemukan benjolan di leher yang berwarna merah dan terasa nyeri, hal ini mungkin karena benjolan tersebut adalah bisul. Bisul merupakan infeksi lokal, yang artinya ada infeksi pada bisul tapi tidak pada kulit di sekitarnya. Kista, jerawat, dan folikel rambut yang tersumbat bisa saja terinfeksi dan berubah menjadi bisul.

5. Kanker tiroid

Kanker tiroid terjadi saat sel-sel normal di tiroid menjadi tidak normal dan mulai tumbuh di luar kendali. Kondisi ini adalah bentuk paling umum dari kanker endokrin dengan banyak subtipe.

Beberapa gejala kanker tiroid antara lain:

  • Munculnya benjolan di tenggorokan
  • Batuk
  • Suara serak
  • Terasa nyeri di tenggorokan atau area leher
  • Kesulitan menelan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Kelenjar tiroid bengkak.

Memang tidak semua benjolan di leher merupakan tanda penyakit berbahaya. Meskipun begitu, Anda sebaiknya juga tidak mengabaikan jika mendapati munculnya benjolan di area leher. Segeralah berkonsultasi dengan dokter agar benjolan tersebut bisa mendapat penanganan yang cepat dan tepat.

Jenis pengobatan untuk benjolan di leher bisa bervariasi dan tergantung pada pemicunya. Benjolan yang disebabkan oleh infeksi bakteri bisa diobati dengan penggunaan antibiotik.Sedangkan pengobatan benjolan yang berupa kanker bisa berupa tindakan operasi, radiasi, atau kemoterapi. Oleh sebab itu, benjolan di leher perlu segera dideteksi agar bisa cepat ditangani. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)