Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Tahukah, Moms? Normalnya wanita buang air kecil sebanyak 4-8 kali dalam sehari atau sekitar 1-1,8 liter. Lantas, bagaimana jika Anda buang air kecil lebih sering? Apa penyebabnya?
Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan Anda buang air lebih sering daripada biasanya, dan beberapa di antaranya merupakan kondisi medis yang patut diwaspadai. Berikut beberapa penyebabnya yang perlu Anda ketahui, Moms.
1. Infeksi saluran kemih (ISK)
Seperti dilansir dari Alodokter, infeksi saluran kemih atau yang biasa dikenal dengan istilah ISK adalah salah satu faktor yang paling sering memicu buang air kecil secara berlebihan. Kondisi ini terjadi ketika bakteri menyerang saluran kemih.
Infeksi bakteri bisa menyebabkan peradangan sehingga mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing. Gejala khas yang menyertai ISK adalah demam dan nyeri di perut bagian bawah atau pinggang.
2. Kandung kemih overaktif
Overactive bladder atau kandung kemih terlalu aktif terjadi saat kandung kemih berkontraksi secara berlebihan meski belum penuh oleh urine. Akibatnya, penderita kondisi ini jadi lebih sering buang air kecil.
Selain lebih sering buah air kecil, masalah kandung kemih overaktif juga ditandai dengan keinginan untuk berkemih yang sulit ditunda dan terbangun pada malam hari untuk buang air kecil.
3. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal biasanya terjadi akibat infeksi kandung kemih yang menyebar ke organ ginjal. Gejala infeksi ginjal biasanya muncul 2 hari setelah penderita terinfeksi bakteri. Pada umumnya, penderita infeksi ginjal mengalami beberapa gejala, seperti sering buang air kecil, demam, nyeri punggung, dan sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
4. Batu ginjal
Anda tentu sudah tak asing lagi dengan penyakit batu ginjal. Gangguan kesehatan ini terjadi akibat terbentuknya endapan padat di dalam ginjal yang berasal dari zat kimia dalam urine. Ukuran batu ginjal bisa mulai dari sekecil butiran pasir hingga sebesar kacang polong.
Nah, sering buang kecil bisa menjadi salah satu indikasi Anda mengalami batu ginjal. Gejala lain meliputi mual dan muntah, sakit perut bagian bawah, terdapat darah di urine, dan warna urine berubah jadi keruh.
5. Kehamilan
Ibu hamil juga akan mengalami sering buang air kecil, lho! Biasanya kondisi ini terjadi pada trimester pertama dan ketiga. Pada trimester ketiga, kepala bayi sudah memasuki panggul sehingga bisa menekan kandung kemih. Kondisi inilah yang membuat Moms jadi lebih sering buang air kecil.
6. Diabetes
Penyakit diabetes juga ditandai dengan sering buang air kecil. Hal ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan glukosa yang tidak terpakai di darah melalui urine.
7. Gangguan prostat
Pembesaran prostat atau benign prostatic hyperplasia (BPH) bisa menekan uretra atau saluran kemih sehingga menyebabkan dinding kandung kemih lebih sensitif. Akibatnya, kandung kemih mudah berkontraksi, bahkan ketika hanya ada sedikit urine. Hal ini menyebabkan penderita BPH sering buang air kecil.
8. Efek obat diuretik
Penggunaan obat-obatan diuretik bertujuan untuk membuang cairan berlebih dalam tubuh. Jenis obat ini biasa digunakan untuk pengobatan hipertensi atau penumpukan cairan dalam tubuh yang akan dikeluarkan melalui urine. Efeknya, frekuensi buang air kecil Anda pun akan meningkat.
9. Divertikulitis
Divertikulitis adalah infeksi pada divertikul, yaitu kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran dinding usus besar. Divertikulitis ditandai dengan nyeri di perut kiri bawah, sering buang air kecil, diare, dan pendarahan dari anus.
Selain deretan penyakit di atas, sering buang air kecil juga bisa disebabkan oleh gangguan saraf, stroke, dan gangguan kecemasan. Karena itu, jangan anggap remeh kondisi sering buang air kecil dan segeralah berkonsultasi dengan dokter agar bisa ditangani, Moms. (M&B/Wieta Rachmatia/ND/Foto: Freepik)