Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Ada banyak faktor yang bisa menjadi tolok ukur kesehatan bayi, salah satunya adalah berat badannya. Pasalnya, berat badan rendah bisa memengaruhi kesehatan dan masa depan Si Kecil lho, Moms. Terutama jika ia masih berusia 1 tahun, karena momen ini termasuk dalam periode emas, di mana asupan gizi Si Kecil berperan penting dalam tumbuh kembangnya.
Lalu, seperti apa berat badan bayi 1 tahun yang ideal? Bagaimana cara mengatasi jika berat badan Si Kecil tak sesuai standar? Apa bahayanya jika berat badan Si Kecil kurang? Yuk, cari tahu jawabannya di penjelasan berikut ini, Moms!
Berat badan ideal bayi usia 1 tahun
Setiap bayi bisa lahir dengan berat yang berbeda-beda. Namun normalnya, bayi lahir dengan berat sekitar 2,5-4 kg. Berat badan bayi kemudian bisa menurun di beberapa hari pertama setelah lahir. Meskipun begitu, Moms tak perlu khawatir, karena pemberian ASI eksklusif bisa mendorong pertambahan berat badannya kembali normal setelah beberapa minggu.
Menurut kurva berat badan keluaran WHO, berat badan bayi perempuan berusia 1 tahun dinilai ideal jika berada pada rentang 7-11,5 kg, sedangkan bayi laki-laki berusia 1 tahun termasuk ideal jika berada di kisaran 7,75-12 kg. Berikut ini, tabel rekomendasi rentang berat badan ideal anak balita dirangkum dari data WHO:
Faktor penyebab berat badan rendah
Ada banyak hal yang bisa menyebabkan seorang anak tumbuh dengan berat badan yang tak ideal. Dirangkum dari laman Nemours Kids Health, berikut ini beberapa faktor yang bisa menjadi sebab berat badan anak rendah, yaitu:
1. Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang rendah kalori.
2. Si Kecil makan terlalu sedikit, yang bisa disebabkan oleh adanya keterlambatan tumbuh, sikap picky eater, serta beberapa masalah medis yang memengaruhi kemampuan menelan anak (contohnya cerebral palsy atau sumbing).
3. Masalah kesehatan pada sistem pencernaan, seperti gastroesphageal reflux (GER), diare kronik, maupun penyakit hati kronik bisa menyulitkan Si Kecil untuk menyerap nutrisi.
4. Intoleransi makanan.
5. Masalah kesehatan tertentu. Anak yang memiliki masalah pada hati, jantung, paru-paru, atau sistem endokrin bisa membutuhkan lebih sedikit kalori daripada anak-anak lainnya.
6. Infeksi virus atau bakteri. Saat sakit, tubuh akan menggunakan lebih banyak kalori untuk melawan infeksi. Karena itu, Si Kecil bisa makan lebih sedikit daripada anak yang sehat.
7. Gangguan metabolik. Kondisi ini akan menyulitkan tubuh untuk mengolah dan menyerap nutrisi makanan. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyebabkan anak ogah makan atau muntah.
Risiko bahaya jika berat badan kurang
Berat bayi yang di bawah normal bisa berdampak buruk buat Si Kecil. Beberapa masalah kesehatan dan gangguan pertumbuhan ketika berat badan anak kurang, antara lain:
1. Si Kecil jadi mudah terkena infeksi atau sakit. Malnutrisi bisa menurunkan kekebalan tubuhnya.
2. Pertumbuhan fisik Si Kecil bisa terhambat. Selama golden period, tubuh anak membutuhkan banyak nutrisi untuk menopang pertumbuhannya yang pesat.
3. Kemampuan kognitif dan prestasi akademik yang menurun. Tak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, berat badan yang kurang juga berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berpikir dan mental Si Kecil.
Cara mengatasi dan mencegah berat badan di bawah normal
Lalu, bagaimana cara menaikkan berat badan bayi? Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menambah berat badan anak yang di bawah normal.
1. Tetap berikan Si Kecil ASI selama masa MPASI.
2. Berikan Si Kecil MPASI padat gizi. Pastikan ia mendapatkan MPASI dengan variasi makanan yang beragam, sehingga bisa memenuhi kebutuhannya akan gizi yang sehat seimbang.
3. Buat jadwal makan yang teratur dan momen makan yang menarik.
4. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi anak untuk merumuskan penanganan yang sesuai dengan kebutuhan Si Kecil.
Promina Mi Batita, mi khusus anak baru untuk dorong berat badan ideal
Menyediakan MPASI yang penuh variasi untuk Si Kecil memang bisa menjadi tantangan tersendiri ya, Moms. Namun, Moms enggak perlu khawatir berlebihan. Soalnya, ada Promina Mi Batita Ayam Kampung yang bisa menjadi solusi Anda saat menyiapkan variasi MPASI yang penuh gizi.
Promina Mi Batita adalah mi tanpa kuah pertama yang diformulasikan untuk anak usia 1 tahun ke atas. Dibuat tanpa MSG dan bahan pengawet, pasta khusus anak ini juga telah difortifikasi dengan vitamin A, C, E, zinc, mineral, serta omega-3 dan omega-6. Karena itu, Promina Mi Batita bisa mendukung untuk menjaga berat badan anak dan tumbuh kembangnya dengan optimal.
Selain itu, tekstur mi yang lembut dan rasa yang lezat juga bisa mendorong Si Kecil untuk menikmati petualangan rasa dan tekstur baru. Si Kecil pastinya bakal suka deh, Moms! Promina Mi Batita juga dibuat dengan bahan asli, contohnya ayam kampung asli, lho. Jadi, sudah pasti tak berbahaya untuk Si Kecil.
Enggak perlu ragu lagi, yuk dukung pertumbuhan Si Kecil dengan Promina Mi Batita Ayam Kampung baru! Dapatkan Promina Mi Batita Ayam Kampung di e-commerce kesayangan Moms. Jangan lupa kunjungi dan follow akun Instagram @bayisehatpromina untuk tahu lebih banyak informasi lain soal MPASI. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik, Promina)