FAMILY & LIFESTYLE

5 Penyebab Jari Tangan Kaku dan Sakit saat Bangun Tidur


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Pernah enggak sih, Moms, jari tangan terasa kaku saat bangun tidur? Duh, pastinya rasanya enggak nyaman banget, ya. Terlebih, masalah ini sering dikaitkan dengan mitos kesehatan yang dianggap memburuk.

Jari tangan kaku saat bangun tidur juga bisa sangat mengganggu aktivitas, karena kondisi ini bisa ikut mengganggu alat gerak tubuh lain, seperti sendi lengan, pergelangan tangan, dan kaki. Mirisnya lagi, jari tangan kaku saat bangun tidur tidak mudah untuk diredakan, bahkan bisa terjadi berjam-jam lho, Moms.

Apa sih penyebab jari tangan sering kaku dan sakit setiap kali bangun tidur? Bagaimana mengatasinya? Simak penjelasan di bawah ini, yuk!

1. Osteoarthritis

Salah satu penyebab paling sering dari jari kaku adalah osteoarthritis. Mengutip Web MD, osteoarthritis adalah satu jenis dari rheumatoid arthritis (RA), masalah autoimun yang memengaruhi sendi.

Ini adalah pengapuran sendi karena kerusakan tulang rawan, suatu jenis tulang lunak yang melindungi ujung tulang. Osteoarthritis bisa menyerang berbagai sendi di tubuh, seperti jari, tangan, bahu, lutut, dan bahkan punggung.

Gejala awalnya adalah sendi bengkak, jari bengkok, otot lemah, massa otot berkurang, muncul tulang tambahan, dan tentu saja nyeri. Untuk mengatasinya, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan (obat antiinflamasi nonsteroid, obat suntik kortikosteroid, duloxetine, atau krim capsaicin), fisioterapi, modifikasi gaya hidup menjadi lebih sehat, dan operasi bedah (ini jarang dilakukan jika tidak terlalu diperlukan).

2. Tenosinovitis

Menurut Cleveland Clinic, ini adalah masalah peradangan di jaringan pelindung (membran sinovial) yang penuh cairan dan menyelimuti tendon. Ketika membran ini mengalami iritasi, kerusakan, atau infeksi, maka terjadilah peradangan yang disebut tenosinovitis. Peradangan ini tentu bisa membuat jari tangan kaku dan sakit saat bangun tidur, Moms juga mungkin sulit untuk menggerakkan sendi-sendi tubuh.

Jika ini terjadi pada Anda, area tendon yang terkena tenosinovitis harus diistirahatkan sampai sembuh sempurna. Biasanya gangguan ini bisa sembuh dalam waktu 4-6 minggu.

3. Dislokasi sendi

Tak bisa dimungkiri, tangan mungkin merupakan alat gerak tubuh yang paling aktif setiap hari. Tingginya aktivitas Anda bisa membuat tangan cedera dan jari-jari kaku atau sakit saat bangun tidur.

Nah, salah satu jenis cedera yang sering terjadi adalah dislokasi sendi, yang umumnya terjadi di sendi-sendi besar seperti bahu, siku, dan pergelangan tangan. Jari-jari tangan juga rentan cedera lho, Moms.

Untuk mengatasi dislokasi sendi, Mayo Clinic menyarankan untuk tidak sering menggerakkan sendi. Teknik pembidaian mungkin akan direkomendasikan dokter agar sendi tidak banyak bergeser dan menekan otot, saraf, dan pembuluh darah. Saat dislokasi baru terjadi, segera kompres es untuk meredakan tangan yang bengkak.

4. Kontraktur Dupuytren

Ini juga sering disebut Dupuytren’s contracture, suatu penebalan pada lapisan jaringan di bawah kulit yang menyebabkan jaringannya memendek. Penyakit ini bisa terjadi pada satu atau kedua tangan, tapi lebih sering mengenai ibu jari dan jari manis. Penyebabnya adalah penggunaan tangan yang berlebihan, dengan gejala awal nyeri dan muncul penebalan di telapak tangan atau jari.

Untuk mengatasi kontraktur Dupuytren, dokter mungkin akan merekomendasikan terapi fisik dan okupasi, injeksi enzim, injeksi kortikosteroid, radioterapi, pembidaian tangan, dan obat-obatan.

5. Rheumatoid arthritis

Ini adalah peradangan sendi karena gangguan autoimun atau sistem kekebalan tubuh, sehingga menyerang jaringan tubuh sendiri. Saat bangun tidur, penyakit ini bisa menyebabkan jari tangan kaku dan sakit atau bahkan muncul nyeri hebat juga bengkak pada persendian. Rheumatoid arthritis bahkan bisa mengakibatkan pengikisan sendi dan kelainan tulang lho, Moms.

Untuk mengatasinya, dokter mungkin akan menyarankan untuk mencegah semakin parahnya gejala, menangani peradangan, dan mengurangi kerusakan tulang dan sendi. Perlu diketahui, rheumatoid arthritis adalah penyakit yang berlangsung dalam jangka panjang, sehingga bisa hilang dan timbul dalam beberapa waktu.

Cegah rheumatoid arthritis dengan menjalankan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan kesehatan, Moms. Sehat selalu! (M&B/Tiffany/SW/Foto: Freepik)