FAMILY & LIFESTYLE

Sinopsis dan 5 Fakta Menarik Film Mencuri Raden Saleh


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, sudah nonton film Mencuri Raden Saleh? Tayang di bioskop sejak 25 Agustus lalu, film garapan Angga Dwimas Sasongko ini telah ditonton lebih dari 1,4 juta masyarakat Indonesia per tanggal 5 September. Keren banget kan, Moms?

Menggandeng beberapa nama aktor dan aktris muda papan atas, yakni Iqbaal Ramadhan, Angga Yunanda, Aghniny Haque, Ari Irham, Umay Shahab, dan Rachel Amanda, film ini menyuguhkan kesegaran baru. Ya, film ini mengisahkan sekelompok anak muda yang berusaha mencuri lukisan fenomenal karya Raden Saleh, yakni Penangkapan Pangeran Diponegoro.

Mau tahu lebih banyak soal film ini? Yuk, simak penjelasan berikut soal sinopsis dan fakta-fakta menarik film Mencuri Raden Saleh!

Sinopsis Mencuri Raden Saleh

Bergenre heist atau pencurian, kisah film Mencuri Raden Saleh bermula saat Piko (Iqbaal Ramadhan) dan Ucup (Angga Yunanda) mengambil proyek besar dalam bisnis pemalsuan karya seni mereka. Kali ini, mereka perlu menduplikasi lukisan Penangkapan Pangeran Diponegoro karya Raden Saleh.

Piko sebagai mahasiswa jurusan seni yang memahami kerumitan lukisan fenomenal tersebut awalnya menolak proyek ini. Meski begitu, ia kemudian setuju melakukannya karena ingin membebaskan ayahnya yang dipenjara.

Proyek ini kemudian melibatkan Sarah (Aghniniy Haque) yakni kekasih Piko yang juga atlet bela diri, kakak beradik Gofar (Umay Shahab) dan Tuktuk (Ari Irham) yang terampil di bidang otomotif, serta bandar judi dari keluarga kaya, Fella (Rachel Amanda). Soalnya, proyek yang awalnya hanya pemalsuan lukisan berkembang menjadi proyek pencurian berbahaya.

Disertai dengan keahlian dan keterampilan unik masing-masing, rencana dibuat sematang mungkin dan dieksekusi optimal, hingga terjadi hal-hal di luar ekspektasi yang menghancurkan aksi mereka. Ternyata rekan proyek mereka, yaitu seorang mantan presiden bernama Darmadi (Tio Pakusadewo), telah mengkhianati mereka.

Namun gairah idealisme yang dimiliki komplotan anak muda ini membuat mereka berusaha membalas dendam kepada sang mantan presiden, yaitu dengan mencuri kembali lukisan yang gagal mereka dapatkan. Strategi baru yang lebih kompleks pun dibuat. Lalu, apakah Piko dan kawan-kawan berhasil menjalankan aksi balas dendam mereka? Tonton saja keseruan film Mencuri Raden Saleh di bioskop ya, Moms!

Fakta menarik Mencuri Raden Saleh

Keseruan film ini tak hanya terletak pada jalan cerita dan kualitas akting pemerannya, tapi juga pada berbagai fakta menarik tentangnya. Berikut ini beberapa fakta menarik soal film Mencuri Raden Saleh yang Moms perlu tahu.

1. Film pertama bergenre heist

Mencuri Raden Saleh adalah film bertema heist pertama yang diproduksi oleh Visinema dan disutradarai oleh Angga Dwimas Sasongko. Umumnya, film bergenre heist memiliki beberapa karakter utama dengan keterampilan unik yang berperan besar dalam aksi pencurian. Inti dari film genre ini adalah perencanaan, eksekusi, dan akibat dari sebuah perampokan. Tak jarang pula film heist memiliki plot twist yang tak diduga penonton.

2. Biaya produksi 20 miliar

Menurut sang sutradara, film ini merupakan karyanya yang termahal. Demi mewujudkan film heist dengan adegan tabrakan yang ciamik, karakter yang kaya, serta lokasi yang pas, produksi film ini menghabiskan tidak kurang dari 20 miliar rupiah.

3. Iqbaal Ramadhan tidak menggunakan stuntman dan belajar melukis

Totalitas para pemain dalam film ini juga patut diacungi jempol. Pasalnya, Iqbaal tidak menggunakan peran stuntman pada adegan-adegan menegangkan. Adegan kabur dari polisi dengan meloncati gedung adalah contohnya. Selain itu, ia juga belajar melukis dengan Suharmanto dan Dedy Sufriadi di Yogyakarta. Pemeran lain, yaitu Rachel Amanda, pun belajar tentang trik khusus dalam permainan kartu. Begitu pula dengan Angga Yunanda yang belajar coding dari ahlinya untuk mendukung perannya sebagai peretas ulung.

4. Pengambilan gambar yang penuh filosofi

Enggak hanya demi visualisasi yang apik, pengambilan latar dan gambar dilakukan di berbagai daerah di Indonesia demi menjaga filosofi film ini sendiri, lho. Angga menyebutkan bahwa latar dan tempat pengambilan gambar harus menggambarkan kolonialisme, karena plot film mencerminkan kisah lukisan yang memiliki unsur perlawanan, pengkhianatan, dan kolonialisme. Beberapa lokasi yang menjadi latar film ini yakni Kota Tua, Istana Bogor, Cafe Batavia, bahkan Rumah Raden Saleh.

5. Ari Irham alami tabrakan

Berperan sebagai anak muda yang piawai berkendara dan gemar balapan, Ari dituntut untuk bisa mengendarai truk dan drifting. Oleh karena itu, ia perlu mahir mengendarai mobil manual dan truk. Sayangnya, ia sempat menabrak pohon hingga kaca spion pecah di saat ia berlatih mengendarai truk. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Mencuri Raden Saleh)