Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bukan hanya wanita, buat pria, kesehatan alat reproduksi juga menjadi hal yang penting untuk dijaga, agar terhindar dari berbagai masalah. Nah, salah satu gangguan seksual yang bisa dialami oleh pria adalah penis susah ereksi. Tentunya ini merupakan mimpi buruk jika terjadi pada Anda ya, Dads.
Umumnya, penis mengalami ereksi saat mendapat rangsangan seksual, baik melalui sentuhan, penglihatan, suara, maupun fantasi seksual. Proses ini melibatkan hormon, jaringan otot, sistem saraf, dan pembuluh darah. Saat merespons rangsangan, sinyal yang dikirimkan saraf lewat hormon dari otak akan menuju penis, lantas otot akan rileks, dan darah mengalir ke penis sehingga terjadi ereksi.
Meskipun demikian, dalam kasus tertentu, seorang pria bisa saja sulit ereksi sekalipun sudah dirangsang. Masalah ini umumnya terjadi pada pria yang sudah berumur, tetapi bukan tidak mungkin pria yang masih muda mengalaminya. Jika kondisi ini dialami dalam waktu yang lama, ia bisa berisiko mengalami disfungsi ereksi, yaitu kondisi saat pria tidak mampu mencapai atau mempertahankan ereksi ketika berhubungan badan.
Nah, untuk mencegah risiko terjadinya gangguan tersebut, Dads perlu tahu apa saja penyebab penis susah ereksi, sehingga Anda bisa menghindarinya. Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini penyebab penis susah ereksi.
1. Kelelahan fisik
Kelelahan fisik yang dialami seorang pria bisa membuat penis susah ereksi. Kelelahan ini antara lain disebabkan oleh aktivitas yang menguras tenaga seperti melakukan olahraga berat, bekerja di kantor secara berlebihan, dan kurang tidur.
Penelitian dalam The World Journal of Men’s Health menunjukkan adanya hubungan kelelahan dengan gangguan ereksi. Dalam riset ini dilaporkan bahwa tidur terlalu larut, kurang tidur, dan gangguan tidur bisa memengaruhi fungsi alat reproduksi pria, contohnya penis susah ereksi.
2. Stres
Melansir National Health Service (NHS), stres bisa bikin pria sulit terangsang dan berujung pada penis susah ereksi. Saat stres, produksi hormon testosteron menurun yang akan berdampak pada penurunan hasrat seksual. Sebaliknya, tubuh akan memproduksi kortisol atau hormon stres. Hormon ini dalam jumlah wajar sebenarnya punya peran penting dalam tubuh, seperti menyesuaikan tekanan darah dengan kondisi tubuh dan mengatur kadar gula darah.
Namun jumlah kortisol yang berlebihan akibat stres jangka panjang yang dialami bisa berbahaya dan berpengaruh terhadap kesehatan sistem reproduksi pria. Gangguan ini juga bisa mengakibatkan penis susah ereksi.
3. Efek samping konsumsi obat-obatan
Konsumsi obat-obatan tertentu bisa bikin penis susah ereksi. Obat-obatan yang berpotensi menyebabkan gangguan ini antara lain obat antidepresan, obat hipertensi, obat diuretik, kemoterapi, dan analgesik opioid.
Meskipun begitu, jangan langsung menghentikan konsumsi obat-obatan tersebut. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu agar bisa diresepkan obat pengganti sejenis yang minim efek samping.
4. Masalah kesehatan tertentu
Penis susah ereksi juga bisa berasal dari masalah kesehatan yang mengganggu kelancaran aliran darah dalam tubuh, seperti penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi, diabetes, kegemukan, penyakit ginjal, hingga gangguan prostat.
5. Gaya hidup tidak sehat
Jangan pernah sepelekan, Dads! Gaya hidup tidak sehat bisa berimbas pada gangguan sistem reproduksi, termasuk masalah penis susah ereksi. Kebiasaan merokok, misalnya, bisa menghambat kelancaran aliran darah yang bikin penis susah ereksi. Mengutip laman Hello Sehat, menurut riset berjudul Smoking and Risk of Erectile Dysfunction, pria perokok lebih berisiko 51% mengalami kesulitan ereksi.
Kebiasaan mengonsumsi alkohol pun sama. Alkohol punya efek memperlambat aktivitas sistem saraf pusat yang bisa berpengaruh kepada proses ereksi. Alkohol juga bersifat diuretik, bisa menyebabkan Anda lebih sering buang air kecil dan mengakibatkan dehidrasi. Dehidrasi akan berdampak pada turunnya volume darah dalam tubuh, sehingga aliran darah ke penis jadi terhambat dan penis pun susah ereksi. (M&B/SW/Foto: Wavebreakmedia_micro/Freepik)