FAMILY & LIFESTYLE

Awas! Stroke Juga Bisa Menyerang Usia Muda


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Salah besar jika Anda mengira stroke hanya menyerang orang tua. Stroke juga bisa terjadi pada orang-orang yang berusia muda, bahkan anak-anak.

Stroke merupakan salah satu penyakit yang paling sering mengakibatkan kematian. Menurut data dari RS Pusat Otak Nasional (PON) Jakarta pada 2021, setidaknya 21 persen dari total angka kematian dari seluruh kematian disebabkan oleh stroke.

Seperti dilansir dari situs Halodoc, serangan stroke terjadi ketika suplai darah ke bagian otak terganggu atau berkurang sehingga jaringan otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi. Efeknya, sel-sel otak bisa mati dalam beberapa menit.

Gejala stroke sendiri bisa meliputi:

  • Perubahan fungsi panca indra
  • Kehilangan keseimbangan dan kesadaran
  • Adanya masalah pada fungsi saraf
  • Perubahan mental, seperti merasa bingung atau lupa ingatan.

Serangan stroke bisa mengancam nyawa. Oleh sebab itu, serangan stroke dikategorikan sebagai keadaan darurat medis. Penderitanya memerlukan perawatan segera dan tepat.

Penyebab stroke di usia muda

Sebagian besar penderita stroke memang orang yang sudah berusia tua. Akan tetapi tak menutup kemungkinan stroke juga menyerang usia muda. Diperkirakan, sekitar 10 persen penderita stroke adalah orang yang masih muda. Penyebab stroke di usia muda, antara lain:

1. Anemia sel sabit

Anemia sel sabit adalah jenis anemia akibat kelainan genetik yang ditandai dengan bentuk sel-sel darah abnormal (seperti bulan sabit), sehingga menyebabkan pembuluh darah kekurangan pasokan darah sehat dan oksigen untuk disebarkan ke seluruh tubuh. Jika kondisi ini terjadi di otak, maka seseorang berisiko lebih besar untuk mengalami stroke di usia muda.

2. Kelainan pembuluh darah bawaan

Yang dimaksud dengan pembuluh darah bawaan antara lain aneurisma otak dan malformasi arteri. Aneurisma otak adalah pembesaran pembuluh darah pada otak akibat dinding pembuluh darah yang lemah. Sedangkan malformasi arteri adalah pertumbuhan pembuluh darah arteri dan vena yang abnormal. Kelainan tersebut menyebabkan terbentuknya gumpalan (stroke iskemik) atau meningkatkan risiko pembuluh darah pecah (stroke hemoragik).

3. Hipertensi

Banyak hal yang bisa memicu hipertensi, salah satunya gaya hidup. Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang tidak segera ditangani berisiko mengganggu pembuluh darah dan menyebabkan penyakit jantung atau stroke.

4. Infeksi dan trauma berat

Infeksi dan trauma berat seperti trauma kepala serta gegar otak bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh dan sel-sel darah sehingga meningkatkan pembentukan gumpalan darah yang berujung pada stroke.

5. Kolesterol tinggi

Tingginya kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) dalam darah bisa menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah otak. Saat plak menutup pembuluh darah, akan terjadi sumbatan atau penyempitan pembuluh darah yang disebut aterosklerosis. Jika kondisi ini dibiarkan, suplai oksigen dan nutrisi ke otak akan terganggu sehingga meningkatkan risiko stroke.

6. Pengobatan tertentu

Terapi hormon, penggunaan steroid, dan pil KB, bisa mengubah hormon tubuh, fisiologi pembuluh darah, dan fungsi pembekuan darah sehingga meningkatkan risiko stroke.

Cegah stroke di usia muda!

Seperti telah disebutkan bahwa stroke bisa dipicu oleh gaya hidup yang tidak sehat. Untuk mencegah stroke di usia muda, sangat disarankan Anda mulai mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan, antara lain:

  • Berolahraga teratur, setidaknya 20-30 menit per hari, disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi tubuh.
  • Melakukan diet sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan cukup buah serta sayuran.
  • Menghindari rokok, alkohol, dan penggunaan obat terlarang.
  • Rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter.

(M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)