BUMP TO BIRTH

5 Tanda Ibu Hamil Mengalami Ketuban Pecah


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Pada umumnya, ketuban pecah menjadi pertanda seorang ibu siap untuk melahirkan. Proses pecahnya ketuban pada setiap ibu hamil bisa berbeda. Namun, berikut adalah beberapa tanda yang sering dirasakan bumil saat mengalami ketuban pecah.

Perlu diketahui, ketuban memiliki peran penting selama masa kehamilan. Air ketuban berfungsi untuk melindungi janin dari benturan, membantu perkembangan organ tubuh janin, menjaga suhu yang optimal untuk janin, serta memberikan ruang untuk pergerakan janin.

Menjelang saatnya melahirkan, ketuban akan pecah. Namun dalam beberapa kasus, ketuban telah pecah tapi bumil tak kunjung merasakan adanya tanda-tanda akan melahirkan dalam periode 24 jam. Apabila hal itu terjadi, dokter biasanya akan menyarankan tindakan induksi yang bertujuan untuk mempercepat proses persalinan dan mengurangi risiko bayi mengalami komplikasi.

Ciri-ciri ketuban pecah pada ibu hamil bisa berbeda-beda. Sebagian ada yang menetes lambat dan sebagian ada yang air ketubannya keluar dari vagina secara deras. Nah, berikut ini adalah beberapa ciri ketuban pecah yang dialami bumil.

1. Keluarnya cairan tanpa bisa dikontrol

Entah keluar secara deras atau menetes sedikit demi sedikit, pecahnya ketuban ditandai dengan keluarnya cairan dari vagina tanpa bisa dikontrol. “Jika kantong ketuban sobek di bawah kepala bayi, maka cairan telah terkumpul dan akan langsung keluar dengan deras. Tapi jika sobekan terjadi di bagian atas rahim, cairan akan turun perlahan melalui kantong ketuban dan saluran kencing sehingga alirannya tidak terlalu deras,” kata Ashley Brichte, seorang doula, childbirth educator, sekaligus CEO Birth Smarter, seperti dilansir situs Parents.

2. Cairan bening tanpa bau

Pada umumnya, air ketuban tidak berbau. Meski begitu, beberapa orang bisa mencium aroma manis seperti klorin pada air ketuban. Selain itu, air ketuban juga biasanya berwarna bening atau sedikit merah muda karena adanya noda darah.

3. Adanya tekanan atau sensasi sesuatu yang pecah

Sebagian orang bisa merasakan adanya tekanan saat air ketuban mereka pecah. Ada pula yang mendengar seperti suara sesuatu pecah yang diikuti dengan keluarnya cairan bening. Namun dari kedua tanda tersebut, tidak satu pun yang menimbulkan rasa nyeri.

4. Terasa seperti mengompol

Air ketuban pecah bisa terasa seperti mengompol. Memasuki trimester ketiga kehamilan, bumil sering kali merasa ingin buang air kecil tapi terjadi secara terus-menerus. Untuk membedakan apakah Anda benar-benar ingin buang air kecil atau air ketuban pecah adalah dari warna dan aromanya. Urine berwarna kekuningan dan berbau seperti amonia, sedangkan air ketuban biasanya tidak berbau.

Cara lain untuk memastikan bahwa cairan yang keluar tersebut air ketuban adalah dengan duduk selama beberapa menit kemudian berdiri. Jika masih ada air yang merembes keluar, kemungkinan besar air ketuban Anda pecah, Moms.

5. Tidak lengket atau kental seperti cairan vagina

Tidak sedikit Moms yang salah mengidentifikasi air ketuban dengan cairan vagina. Keduanya memang sama-sama tidak berbau. Akan tetapi cairan vagina biasanya lebih kental dan lebih lengket, berwarna bening atau putih susu, sedangkan air ketuban lebih menyerupai air. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)