FAMILY & LIFESTYLE

Jangan Keliru, Ini Cara Membuang Pembalut Bekas Pakai yang Benar!

Photo by Karolina Grabowska on Pexels

Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Saat ini memang sudah banyak alternatif cara untuk menampung darah haid saat kita mengalami menstruasi, seperti dengan menggunakan menstrual cup atau menstrual pad. Walaupun begitu, toh kebanyakan wanita masih mengandalkan pembalut ketika mereka datang bulan.

Ya, selama periode menstruasi, bisa dibilang pembalut adalah item paling esensial yang dibutuhkan wanita untuk menampung dan menyerap cairan darah haid yang keluar.

Ada dua jenis pembalut, pembalut sekali pakai (disposable) dan pembalut yang bisa digunakan berulang kali (reusable). Meskipun demikian, keduanya tetap harus melewati proses pembersihan, dan untuk pembalut disposable bahkan harus melewati proses pembuangan.

Akan tetapi, masih banyak orang yang hingga kini belum mengetahui bagaimana cara membuang pembalut yang benar. Anda tentunya tidak ingin jika darah haid terlihat oleh orang lain, bukan? Untuk itu, ketahuilah cara membuang pembalut yang baik dan benar berikut ini.

1. Bersihkan pembalut

Anda bisa menggunakan detergen cair atau air sabun untuk membersihkan sisa noda darah pada pembalut. Teteskan sedikit saja detergen cair atau air sabun pada bagian atas pembalut, lalu kucek secara perlahan. Setelah itu, bilas dengan air yang mengalir hingga pembalut menjadi bersih.

Atau, Anda bisa saja tidak usah menggunakan detergen cair atau air sabun, cukup bilas pembalut dengan air, kucek perlahan, lalu ulangi hingga pembalut bersih.

2. Membungkus pembalut bekas pakai

Meskipun pembalut telah dicuci bersih, alangkah baiknya jika Anda membungkus pembalut tersebut sebelum membuangnya. Anda bisa membungkus pembalut yang sudah dicuci menggunakan plastik pembungkus pembalut, koran bekas, atau tisu toilet.

Anda juga bisa menggunakan pembungkus dari pembalut baru untuk membungkus pembalut bekas. Dengan begitu, tidak ada sisa noda-noda darah haid yang akan terlihat dari luar.

3. Buang pembalut bekas pakai ke dalam tempat sampah

Selanjutnya, Anda bisa membuang pembalut bekas pakai yang sudah bersih dan dibungkus tadi ke dalam tempat sampah. Jika memungkinkan, gunakan tempat sampah khusus pembalut, atau sediakan tempat sampah terpisah di rumah yang khusus untuk membuang pembalut.

Tak perlu sediakan tempat sampah besar, tempat sampah kecil pun tidak apa apa, karena itu hanya khusus digunakan untuk membuang pembalut bekas sehingga tidak tercampur dengan sampah lainnya.

Isi tempat sampah khusus pembalut juga harus segera dibuang karena bisa mengeluarkan bau yang tidak sedap jika dibiarkan terlalu lama di tempat sampah.

4. Cuci tangan setelah selesai

Setelah selesai proses pembersihan dan pembuangan pembalut bekas pakai, segera cuci tangan Anda dengan sabun hingga benar-benar bersih. Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran kuman dan membilas cairan darah haid yang mungkin saja menempel di tangan Anda. Meskipun Anda menggunakan sarung tangan, mencuci tangan tetap tidak boleh dilewatkan karena kebersihan adalah hal yang penting.

Sangat penting juga untuk mencuci tangan sebelum mengganti pembalut baru. Agar mencegah kuman secara tidak sengaja masuk atau berpindah ke area genital Anda, Moms.

5. Jangan membuang pembalut bekas ke toilet

Memang, masih ada saja orang-orang yang membuang pembalut bekas pakai ke toilet karena dianggap praktis. Namun, sebenarnya cara ini tidaklah dianjurkan. Membuang pembalut bekas ke dalam toilet bisa menyumbat saluran pembuangan dan bisa mengakibatkan air meluap naik ke atas toilet. Bahkan, membuang pembalut bekas ke dalam toilet juga bisa menyebabkan kerusakan pada pipa saluran toilet. Anda tentu tidak mau ini sampai terjadi pada toilet Anda, bukan? (M&B/Fariza Rahmadinna/SW/Foto: Karolina Grabowska/Pexels)