Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Moms, pernah mendengar istilah fistula obstetrik? Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan fistula vagina, adalah terbukanya lubang jalan lahir secara abnormal pada organ reproduksi perempuan. Hal tersebut menyebabkan kebocoran urine atau feses secara kronis, sehingga urine dan feses keluar dari vagina.
Fistula obstetrik dapat terjadi karena beberapa hal, seperti cedera atau efek samping dari terapi radiasi. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa terjadi karena robekan pada perinium yang parah ketika proses melahirkan. Selain itu, adanya infeksi pada episiotomi setelah persalinan juga bisa meningkatkan risiko terjadinya fistula obstetrik.
Gejala dan bahaya fistula obstetrik
Dr. Jeff Wilkinson, seorang dokter bedah senior dari Malawi Freedom from Fistula Foundation, menjelaskan bahwa selama proses persalinan bisa saja terjadi hambatan sehingga menyebabkan seorang ibu mengalami fistula obstetrik. Ketika kepala bayi secara konstan mendorong tulang panggul, hal ini akan menghambat aliran darah dan membuat jaringan berhenti berfungsi.
Sebagai contoh, ketika seorang ibu membutuhkan operasi caesar tetapi ia tidak mendapatkan operasi tersebut, ia lalu melahirkan bayi dalam keadaan mati. Bila tidak mengalami perdarahan hingga meninggal akibat kondisi tersebut, beberapa hari setelah melahirkan, ibu tersebut akan memiliki lubang terbuka yang abnormal di jalan lahirnya. “Jadi, alih-alih bisa menahan urine ketika merasa ingin berkemih, urine akan mengalir keluar begitu saja,” jelas Dr. Wilkinson.
Akibatnya, akan muncul gejala-gejala seperti cairan vagina berbau busuk, infeksi saluran kemih berulang, atau tinja yang keluar tanpa disengaja usai melahirkan. Beragam gejala ini bisa muncul tergantung pada ukuran dan lokasi fistula yang berbeda, antara lain:
- Fistula vesikovaginal atau fistula kandung kemih, jenis fistula yang terbentuk di antara vagina dengan kandung kemih.
- Fistula ureterovaginal, jenis fistula yang terbentuk antara vagina dengan ureter, yaitu saluran yang membawa urine dari ginjal ke kandung kemih.
- Fistula urethrovaginal, jenis fistula yang terbentuk antara vagina dan saluran uretra atau saluran yang membawa urine keluar dari tubuh wanita.
Meryl Streep dan kesadaran tentang fistula obstetrik
Aktris senior asal Amerika Serikat, Meryl Streep, juga memiliki perhatian lebih terhadap kondisi yang bisa dialami ibu baru tersebut. Pada 2015, Streep bergabung sebagai narator dalam sebuah proyek film yang menyoroti para perempuan penderita fistula obstetrik di Sierra Leone dan Malawi, Afrika.
Streep mengungkapkan bahwa ada sekitar dua juta perempuan di Afrika yang hidup dengan fistula obstetrik. “Mereka sangat membutuhkan layanan medis,” ungkap Streep dalam film tersebut seperti dikutip Express. Kondisi ini tentunya harus dicegah, karena penderitanya dapat mengalami kesulitan selama hidup.
Beberapa dampak yang terjadi bukan hanya sekadar ketidaknyamanan fisik, tetapi juga tekanan emosi. Bahkan, mereka yang mengalami kondisi ini dapat merasa tidak percaya diri, terlebih jika berkaitan dengan kehidupan seksual mereka.
Untuk mencegah terjadinya fistula osbtretik, ada 3 hal yang bisa dilakukan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni:
- Tidak melahirkan anak pertama terlalu cepat
- Menghentikan praktik tradisional yang berbahaya
- Akses pelayanan obstetri yang tepat waktu.
Namun, jika seseorang mengalami fistula obstetrik, maka jalan untuk menyembuhkannya adalah dengan operasi. Dr. Wilkinson mengatakan, sebagian besar pasien fistula obstetrik bisa ditangani dengan cukup mudah melalui operasi. Tak sedikit pasien yang bisa meraih kesembuhan lewat operasi ini. Dengan penanganan medis yang tepat, pasien pun bisa selamat dan dapat menjalani kehidupan yang baik. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: Wayhomestudio/Freepik)