KID

Waspada Hepatitis Akut Misterius pada Anak! Ini Gejalanya, Moms


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, beberapa hari belakangan ini berita tentang penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak sedang menggemparkan dunia. Penyakit tersebut juga diduga telah masuk ke Indonesia setelah adanya laporan mengenai 3 anak yang meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit misterius ini.

Hepatitis akut sendiri sebenarnya sama seperti penyakit hepatitis pada umumnya, yaitu penyakit peradangan pada hati atau liver. Hanya, pada kasus hepatitis akut, penyakit ini terjadi secara tiba-tiba (akut) dan berlangsung dalam jangka waktu singkat.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut dugaan kasus hepatitis akut misterius pada anak-anak di sejumlah negara kini sudah ada setidaknya 228 kasus. Menurut WHO, hepatitis misterius ini menyerang anak berusia kurang dari atau sama dengan 16 tahun yang mengalami hepatitis akut namun bukan disebabkan oleh virus hepatitis A-E dengan kadar SGPT dan atau SGOT lebih dari 500 U/L

Kementerian Kesehatan RI sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap dan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab hepatitis akut misterius yang terjadi pada anak tersebut.

Solusi untuk melindungi bayi dari risiko infeksi penyakit berbahaya

Salah satu cara untuk mencegah risiko infeksi penyakit berbahaya seperti hepatitis akut misterius ini pada buah hati Anda adalah dengan cara menjaga kebersihan diri dan lingkungan. Moms bisa lindungi bayi dari ancaman infeksi dengan menjaga kebersihan Si Kecil dan perlengkapannya. Bagaimana caranya?

Kebiasaan yang umum dilakukan bayi saat ia sudah mahir memegang benda adalah memasukkan segala macam benda ke dalam mulutnya. Semua benda, mulai dari jari tangan dan kakinya, mainan, dan peralatan makan akan dimasukkan ke dalam mulut mungilnya.

Kebiasaan ini memang merupakan bagian dari proses belajar dan eksplorasi Si Kecil, tapi tak jarang bikin kita khawatir. Pasalnya, semua benda yang masuk ke dalam mulut bayi tidak selalu dalam kondisi bersih ya, Moms. Bisa jadi dari benda-benda yang dimasukkan ke dalam mulutnya, Si Kecil terpapar kuman yang bisa menginfeksi kulit dan pencernaannya.

Nah, untuk mencegah bahaya tersebut, Moms bisa gunakan PUREBB Hand & Mouth Baby Wipes, tisu basah untuk membersihkan tangan dan mulut bayi serta mainan dan perlengkapan Si kecil. Tisu basah ini sangat dianjurkan untuk anak yang sudah memasuki fase oral.

Kenapa pilih ini? Karena PUREBB Hand & Mouth Baby Wipes ini punya food grade formula sehingga jika ada residu yang tertelan tetap aman bagi pencernaan Si Kecil. Tisu basah ini juga sudah teruji klinis membunuh kuman. Kelebihan lainnya, formulanya tanpa alkohol, parfum, dan paraben, jadi tidak mengiritasi tangan dan mulut Si Kecil, serta lebih lembut untuk bayi karena memiliki extra moisturizer dan pH 5,5. Tisunya pun lebih tebal dan lebih lebar, jadi lebih efektif untuk membersihkan kotoran.

Bukan hanya tangan dan mulut Si Kecil, Moms juga perlu menjaga kebersihan perlengkapan bayi untuk melindungi buah hati dari kuman dan bakteri penyebab penyakit. Tugas ini bisa Anda lakukan dengan bantuan PUREBB Liquid Cleanser yang dapat diandalkan untuk mencuci dan membersihkan perlengkapan bayi hingga bersih dan bebas kuman, sehingga kesehatan Si Kecil tetap terjaga.

Apa saja kelebihannya? PUREBB Liquid Cleanser merupakan cairan pembersih perlengkapan bayi satu-satunya yang bukan cuma food grade tapi juga SLS free alias tidak mengandung Sodium Lauryl Sulfate (detergen), jadi aman dan tidak akan mengiritasi pencernaan bayi, Moms.

Cairan pembersih ini juga memiliki low hazard formula, yang artinya standar yang digunakan dalam pembuatannya punya tingkat keamanan tertinggi dan resiko terendah untuk bayi dibuat dari bahan alami dan sudah teruji klinis membunuh kuman. Produk ini juga tidak mengandung paraben, artificial colour, parfum, dan alkohol, sehingga ramah lingkungan.

Tidak hanya membersihkan perlengkapan makan dan minum buah hati Anda, cairan pembersih ini juga bisa Moms gunakan untuk mencuci buah dan sayuran dengan aman, lho.

Nah, dengan PUREBB Hand & Mouth Baby Wipes dan PUREBB Liquid Cleanser, Moms jadi tidak perlu khawatir lagi dengan kebersihan Si Kecil sekaligus menjaganya tetap terlindungi dari ancaman penyakit berbahaya.

Moms bisa beli produk-produk PUREBB secara online di Tokopedia. Khusus untuk pembelian produk PUREBB Hand & Mouth Baby Wipes di Tokopedia, ada promo menarik saat ini. Anda bisa cek di sini. Adapun untuk pembelian produk PUREBB Liquid Cleanser, Moms bisa cek promonya di sini.

Penyebab hepatititis akut misterius pada anak

Hepatitis akut yang menyerang anak-anak ini disebut misterius karena penyebabnya bukanlah virus hepatitis A, B, C, D, atau E, yang sudah dikenal. Hepatitis tersebut diyakini sebagai penyakit misterius lantaran menyebar tanpa diketahui asal muasalnya. Penyakit ini juga mengancam nyawa, menyebabkan penderitanya harus melakukan transplantasi (cangkok) hati, dan mengakibatkan kematian. Selain itu, kasus hepatitis akut berat sangat jarang terjadi pada anak-anak.

Lantas apa penyebabnya? WHO dalam laporan terbarunya menyebut adenovirus sebagai hipotesis yang paling mungkin. Hepatitis akut misterius ini diduga disebabkan oleh virus adenovirus 41 yang sebelumnya tidak pernah merusak hati atau liver pada anak yang sehat.

Melansir laman Sehat Negeriku dari Kementerian Kesehatan RI, meski belum diketahui pasti penyebab penyakit hepatitis akut pada anak, Prof. Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A, Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM FKUI, menyebutkan bahwa dugaan awal disebabkan antara lain oleh adenovirus tipe 41, SARS-CoV-2, dan EBV atau Epstein-Barr Virus. Virus tersebut utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.

Yang penting diketahui, jika ada yang menyebutkan bahwa penyakit ini terjadi akibat vaksinasi COVID-19, maka itu salah besar! Tidak ada bukti yang menunjukkan hubungan antara kedua hal tersebut. Terlebih, sebagian besar anak yang menderita penyakit ini belum menerima vaksin COVID-19.

Gejala yang patut diwaspadai

Prof. Hanifah menyebutkan secara umum gejala awal penyakit hepatitis akut adalah mual, muntah, sakit perut, diare, kadang disertai demam ringan. Selanjutnya, gejala akan semakin berat, misalnya air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna putih pucat.

Jika anak mengalami gejala-gejala tersebut, orang tua diminta untuk segera memeriksakan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosis awal. Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran, karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat.

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes(fasilitas pelayanan kesehatan) terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelamatkannya sangat kecil,” kata Prof. Hanifah.

Moms dianjurkan untuk segera pergi ke dokter jika anak mendadak mengalami demam dan diare guna mencegah munculnya kasus hepatitis akut misterius. Hal ini diperlukan sebagai deteksi dini apakah gejala demam dan diare itu merupakan sakit ringan atau mengarah kepada hepatitis akut.

Mencegah hepatitis akut pada anak

Untuk mencegah risiko infeksi, Moms disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan tindakan pencegahan. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan dengan:

  • Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
  • Memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi bersih dan dalam keadaan sudah matang.
  • Menggunakan alat makan sendiri-sendiri dan tidak memakai alat makan bersama dengan orang lain.
  • Menghindari kontak anak dengan orang yang sakit agar anak tetap sehat.

Selain itu, untuk mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan, terapkan selalu protokol kesehatan COVID-19, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas. (M&B/SW/Foto: Freepik, PUREBB)