FAMILY & LIFESTYLE

9 Cara Cerdas Menghadapi Suami yang Ketahuan Selingkuh


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Perselingkuhan merupakan mimpi buruk bagi setiap hubungan pernikahan. Boleh dibilang, inilah ujian rumah tangga yang paling ditakuti semua pasangan. Wajar jika banyak yang bilang begitu, karena para korban perselingkuhan pasti sulit memaafkan dosa besar yang pernah dilakukan pasangannya.

Tentunya, tak ada yang pernah menginginkan ujian rumah tangga seperti ini (baca: perselingkuhan) terjadi dalam keluarga, termasuk Anda kan, Moms? Namun, bukan tak mungkin, hal ini bisa terjadi. Dan jika pasangan mengakui ia telah selingkuh, bisa dipastikan Anda akan marah besar karena merasa dikhianati.

Menurut survei yang dilakukan oleh Institute for Family Studies, hanya 22,1 persen pasangan selingkuh yang pernah mengakui perselingkuhannya ke pasangan resmi. Namun, 76 persennya mengaku ke pasangan barunya kalau mereka pernah selingkuh di hubungan sebelumnya.

Berapa lama pasangan selingkuh akan menyimpan kebohongan? Menurut survei yang sama, 47,7 persen pasangan akan mengakui perselingkuhannya dalam seminggu. Ada juga yang mengakuinya dalam sebulan, yaitu 26,6 persen. Sedangkan 25,7 persen lainnya mengakui perselingkuhannya dalam waktu 6 bulan atau lebih.

Nah, jika ternyata Moms sedang mengalami situasi seperti ini, M&B berikan 9 cara cerdas untuk menghadapi pasangan yang selingkuh tanpa perlu tersulut emosi.

1. Terima apa pun yang Anda rasakan

Terkejut, gelisah, sedih, marah, bingung, atau takut adalah berbagai perasaan yang muncul saat mengetahui pasangan berselingkuh. Jangan panik, karena hal ini normal kok, Moms. Mungkin saja, Anda juga akan merasa mual dan jantung tiba-tiba berdebar-debar seperti sedang berada di dalam roller coaster.

Ketimbang meluapkan emosi dengan langsung melabrak pasangan atau bahkan selingkuhannya, lebih baik Moms tarik napas dalam terlebih dahulu, duduk di kursi yang nyaman dan minum segelas air putih. Pejamkan mata, kenali, dan terima apa pun emosi yang Anda rasakan. Moms boleh menangis jika ingin menangis. Butuh waktu untuk memercayai apa yang sedang terjadi, dan tidak perlu terburu-buru. Dengan menerima rasa, Moms pun nantinya akan lebih tenang dan fokus saat melangkah ke tahap selanjutnya.

2. Jangan menyalahkan diri sendiri

Bagaimana pun, sedikit atau banyak, konfik dalam rumah tangga pasti terjadi karena kelalaian dua belah pihak, meskipun tentunya perselingkuhan bukanlah jalan keluar yang tepat.

Namun, yang perlu Moms ingat, jangan pernah menyalahkan diri sendiri atas apa yang terjadi, apalagi sebelum mengetahui kebenarannya. Overthinking, berspekulasi, hanya akan membuang-buang energi dan justru membuat Anda makin terpuruk.

3. Cari tahu kebenaran sebelum mengambil keputusan

Setelah Moms sudah mulai bisa (sedikit) tenang dan berpikir jernih, saatnya menjadi detektif! Anda bisa mulai mengumpulkan bukti-bukti yang valid dan mencatatnya secara berurutan.

Pastikan juga bukti-bukti Anda sudah kuat sebelum mengonfrontasi pasangan, bukan hasil dari kesimpulan sendiri, karena bisa saja Moms “hanya” mendengar soal perselingkuhan pasangan dari teman. Ingat, menyimpulkan sesuatu tapi belum mendapat informasi secara langsung bisa menjadi bumerang lho, jika semuanya ternyata tak sesuai dengan kenyataan.

4. Bicara dengan orang tepercaya

Beberapa orang mungkin akan merasa tak nyaman membicarakan masalah rumah tangga pribadi kepada orang lain. Namun, terkadang kita perlu didengar maupun dikuatkan untuk menghadapi masalah ini.

Moms bisa berbicara dengan orang tepercaya yang bisa bersikap netral, seperti orang tua maupun sahabat Anda. Atau jika Moms merasa memerlukan pendampingan khusus dari ahli, tak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan psikolog maupun konselor pernikahan.

5. Bicarakan dengan pasangan

Setelah mengetahui kebenaran maupun mengumpulkan bukti-bukti, saatnya berbicara dengan pasangan. Usahakan untuk memilih waktu yang tepat, saat Moms atau Dads sedang tidak emosi, terburu-buru, atau fokus mengerjakan hal lain. Meskipun sulit, usahakan untuk tidak menyalahkan pasangan, pihak ketiga, maupun diri sendiri, karena semua ini justru tidak akan mengubah apa pun.

Hindari untuk memosisikan diri sebagai korban yang malah hanya akan membuat Anda merasa tidak berdaya dan mengasihani diri sendiri. Jangan juga terpancing apabila pasangan justru playing victim atau gaslighting. Tetap bersikap tenang dan fokus dengan bagaimana menghadapi masalah ketimbang mencari siapa yang patut disalahkan.

6. Tegas dan berikan pasangan kesempatan mengambil keputusan

Menemukan fakta bahwa pasangan berselingkuh tentunya sangat menyakitkan. Namun, bicarakan semua dengan baik-baik agar Moms dan Dads bisa mengambil keputusan yang terbaik. Meskipun bukti-bukti yang Anda miliki sudah kuat, tetap berikan pasangan kesempatan untuk menjelaskan. Jangan ragu untuk bersikap tegas dengan memberi pilihan antara Moms atau selingkuhannya, dan selalu siap dengan kemungkinan jika memang pasangan lebih memilih selingkuhannya.

Sebaliknya, jika pasangan memutuskan untuk kembali pada Anda, jangan takut untuk membuat batasan yang lebih tegas dan jelas terkait hubungan pertemanan yang Anda dan pasangan lakukan di luar sana, seperti sampai batas apa sebuah pertemanan dikatakan wajar, dan sebagainya. Ingat Moms, perselingkuhan umumnya terjadi ketika batasan yang ada di dalam suatu hubungan tidak dihargai oleh satu atau semua pihak di dalamnya.

7. Introspeksi diri

Meskipun perselingkuhan tak dibenarkan, seseorang yang berselingkuh pasti punya alasan saat melakukannya. Dengarkan penjelasan pasangan tanpa harus memotong atau membela diri. Setelahnya, lakukan introspeksi diri, bukan untuk menyalahkan diri sendiri, tapi justru untuk mengenal diri sendiri lebih dalam.

Coba renungkan, di mana letak kesalahan hubungan Anda dan pasangan? Apakah keduanya sudah saling menyakiti hingga salah satunya berpaling? Moms juga bisa menuliskan hasil renungan ini di dalam jurnal, lho. Tak hanya bisa menemukan akar masalah, Anda pasti bisa merasa lebih lega, semangat untuk membenahi diri, dan memulai lembaran baru tanpa menoleh lagi ke belakang.

8. Jadikan sebagai pelajaran berharga

Di balik semua masalah, termasuk perselingkuhan, pasti ada pelajaran bermakna yang bisa dipetik. Jangan merasa paling benar atau justru menyalahkan diri sendiri. Hal ini bisa membuat Anda jauh lebih bijak agar tak lagi jatuh di lubang yang sama. Pengkhianatan memang menyakitkan dan bisa meninggalkan trauma, tapi sesakit apa pun hati Anda, tetaplah kuat. Life must go on!

Baca juga: 8 Drama Korea Terbaik tentang Dokter yang Wajib Anda Tonton

9. Jangan lupa merawat diri

Tak jarang, perselingkuhan yang menimpa Moms tidak hanya berkaitan dengan emosi, tetapi juga akan bisa memberi reaksi terhadap fisik. Stres, mual, gangguan pencernaan, tidak ingin atau justru makan berlebihan, atau mengalami masalah tidur, merupakan masalah-masalah lanjutan yang bisa terjadi pada diri Anda.

Karena itu, daripada mengikuti rasa sakit terus-menerus, tunjukkan self-love dengan cara merawat diri dengan mengonsumsi makanan sehat, tidur cukup, atau pun berolahraga. Jangan lupa juga untuk mengelilingi diri Anda dengan orang-orang yang bisa memberikan energi positif dan membuat Anda bahagia. Walaupun terluka, Anda tidak perlu lagi menghadapi perlakuan buruk, lho. You deserve to be happier than you are, Moms! (M&B/Nanda Djohan/SW/Foto: Freepik)