Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond
Bukan rahasia lagi jika rokok membawa begitu banyak pengaruh buruk bagi kesehatan. Jadi, tak perlu kaget bila rokok juga bisa mengganggu kesuburan atau fertilitas seseorang, terutama fertilitas perempuan.
Namun, menurut sebuah survei yang dimuat di Maternal and Child Health Journal, hanya sekitar 30% yang tahu bahwa merokok bisa meningkatkan risiko keguguran, dan 10% yang tahu bahwa merokok dapat mengganggu fertilitas. Memangnya, bagaimana rokok bisa memengaruhi kesuburan perempuan?
Bahaya racun dari rokok
Merokok telah terbukti berkaitan erat dengan meningkatnya risiko berbagai jenis kanker, penyakit jantung, emphysema, dan berbagai gangguan kesehatan lainnya. Racun yang dikandung rokok tak hanya melukai paru-paru, tetapi juga seluruh kesehatan tubuh Anda, tak terkecuali sistem reproduksi.
Menurut sebuah studi yang dimuat di jurnal Fertility and Sterility, merokok dapat menjadi dalang di balik gangguan fertilitas pada 13% pasangan. Sebuah studi menyebutkan bahwa mengisap 6 atau lebih batang rokok dalam sehari dapat mengancam kemampuan Anda untuk hamil secara signifikan. Namun, hal ini bukan berarti merokok dengan jumlah lebih sedikit per hari tak akan berujung pada menurunnya kesuburan.
Pada studi yang sama yang dimuat Fertility and Sterility, setiap batang rokok yang dikonsumsi per hari dapat memperlama kemungkinan sebuah pasangan untuk hamil. Contohnya, perempuan yang merokok 4 batang sehari biasanya membutuhkan lebih banyak waktu untuk bisa hamil jika dibandingkan dengan perempuan yang merokok 2 batang sehari.
Berbagai masalah fertilitas
Melansir Verywell Family, berikut ini beberapa masalah fertilitas yang berkaitan dengan merokok, yakni :
- Masalah pada tuba falopi, termasuk penyumbatan (mencegah sel telur dan sperma bertemu) dan meningkatnya risiko kehamilan ektopik.
- Kerusakan pada sel telur saat berkembang di ovarium.
- Meningkatnya risiko keguguran yang kemungkinan disebabkan oleh sel telur yang rusak, fetus yang berkembang tidak normal, atau perubahan yang tak diharapkan pada dinding rahim, sehingga dapat memengaruhi proses penempelan embrio.
- Perubahan pada serviks, yang secara spesifik meningkatkan risiko kanker serviks.
Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa tak semua masalah tersebut disebabkan oleh rokok secara langsung. Praktik seks yang tidak sehat dan aman juga bisa meningkatkan risiko infeksi pelvis dan penyumbatan tuba falopi. Namun, kerusakan sel telur pada ovarium kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas merokok.
Dampak di masa depan
Tak hanya memengaruhi fertilitas, rokok juga bisa memengaruhi kesuburan Anda di masa depan. Laki-laki dapat memproduksi sperma baru di sepanjang hidupnya, tapi perempuan terlahir dengan seluruh sel telur yang bisa dimiliki. Saat sel telur itu rusak, maka tak ada jalan kembali.
Merokok bisa mengurangi jumlah sel telur yang dimiliki seorang perempuan di ovariumnya dan mendorong ovarium untuk menua lebih dini. Racun pada rokok juga dapat berujung pada kerusakan DNA pada folikel ovarium, tempat sel telur berkembang. Kedua hal ini bisa berujung pada menopause dini, yakni bisa 4 tahun lebih cepat daripada usia rata-rata.
Risiko cacat lahir
Merokok saat hamil tak hanya berkaitan erat dengan keguguran, berat lahir rendah, dan kelahiran prematur, tapi juga bisa meningkatkan risiko cacat lahir pada bayi. Menurut studi yang dimuat Human Reproduction Update, beberapa cacat lahir yang berkaitan dengan merokok selama hamil, yakni:
- Cacat jantung dan kardiovaskuler
- Cacat tubuh di mana lengan atau kaki tak berkembang secara normal
- Jumlah jari tangan atau kaki yang lebih sedikit atau lebih banyak daripada kondisi normal
- Clubfoot
- Celah bibir atau rongga mulut
- Bentuk wajah dan mata yang tak normal
- Hernia
- Cacat sistem gastrointestinal
- Cacat anal
- Testis yang tidak berkembang normal.
Studi ini juga menyatakan bahwa bayi yang lahir dari ibu perokok cenderung memiliki 2 atau lebih cacat kongenital. Untuk itu, yuk, berhenti atau hindari rokok sejak sebelum hamil, Moms! (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Karlyukav/Freepik)