BUMP TO BIRTH

Sulit Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan? Ini Penyebabnya


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Setelah penantian berbulan-bulan, akhirnya Moms melahirkan Si Kecil. Dan tak sedikit dari Anda yang mungkin berharap dapat kembali memiliki berat badan ideal, seperti sebelum hamil. Namun rasanya kok jadi sulit untuk menurunkan berat badan usai melahirkan?

Keinginan untuk menurunkan berat badan tentunya dibarengi dengan tujuan agar tubuh tetap bugar dan lebih gesit saat beraktivitas. Namun, Moms sebaiknya tidak sembarangan melakukan prosedur diet yang ekstrem dan justru bisa membahayakan kesehatan Anda. Ketahui dahulu berbagai penyebab berat badan sulit turun berikut ini.

1. Kurang tidur

Fase menyusui akan langsung Moms hadapi setelah melahirkan. Situasi ini tentu melelahkan karena Anda harus siap untuk menyusui serta mengganti popok bayi setidaknya setiap 2-4 jam dalam sehari.

Alhasil, tubuh jadi kurang istirahat yang menyebabkan Anda mengalami kualitas tidur yang buruk, insomnia, hingga stres. Kondisi ini tidak hanya menyulitkan turunnya berat badan, tetapi juga bisa memengaruhi kualitas ASI Anda, lho.

Untuk mengatasi kurang tidur, Anda perlu lebih rileks dan menikmati fase ini dengan perasaan tenang. Ceritakan keluh kesah kepada suami atau bergabung ke komunitas ibu yang juga akan membantu memberi semangat sehingga Anda tidak mudah stres. Selain itu, buatlah jadwal harian yang bisa Anda terapkan, agar waktu untuk tidur tetap cukup dan Si Kecil juga bisa mendapatkan ASI yang berkualitas.

2. Tingginya hormon estrogen

Disadari atau tidak, kadar hormon estrogen dalam tubuh Moms bisa cukup tinggi sejak proses kehamilan. Hal ini ternyata dapat meningkatkan kemungkinan berat badan bertambah, sehingga Anda butuh usaha lebih saat ingin menurunkannya. Jumlah hormon estrogen tentu akan menurun dengan sendirinya hingga normal kembali. Namun, hal ini juga harus disertai dengan menjaga pola makan serta memastikan tubuh bergerak secara aktif.

3. Masalah tiroid

Kelenjar tiroid memiliki tanggung jawab untuk menyebarkan dan memaksimalkan penggunaan energi di dalam tubuh. Jika kinerja tiroid mengalami masalah, maka berat badan Moms tidak akan menurun, meski Anda sudah mengurangi asupan kalori harian. Tanda-tanda yang bisa terlihat adalah rasa lelah berkepanjangan, rambut rontok, kondisi kulit buruk, hingga depresi. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli kesehatan guna mengatasi masalah ini, Moms.

4. Makan atau olahraga berlebihan

Saat menyusui, Moms dianjurkan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa menjaga kualitas ASI Anda. Namun, bukan berarti setiap asupan boleh dimakan secara sembarangan karena hal ini justru hanya akan meningkatkan berat badan.

Sama halnya dengan berolahraga, Anda pun tidak disarankan untuk melakukannya secara berlebihan. Begitu juga jika Anda hanya makan terlalu sedikit tetapi jarang atau bahkan tidak berolahraga. Dengan pilihan program diet yang kurang tepat tersebut, Anda malah hanya akan makin sulit untuk menurunkan berat badan.

5. Target tidak realistis

Tentu saja wajar bagi setiap Moms punya keinginan untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan. Namun, hal ini juga harus dibarengi dengan target berat badan serta waktu untuk mewujudkannya secara realistis.

Misalnya, jumlah berat badan yang turun tidak lebih dari 0,5 kg di setiap minggu selama 8 bulan. Dengan melakukannya secara bertahap dan kesabaran, maka tidak hanya berat badan Anda yang turun, tetapi bentuk tubuh Anda juga bisa ideal sesuai harapan.

Dengan mengenali berbagai penyebab di atas, Moms bisa mencari cara yang tepat untuk dapat menurunkan berat badan usai melahirkan dengan lebih mudah. Anda juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk memastikan program diet yang sesuai dan tidak memberatkan selama Anda menjalani fase menyusui. (M&B/Vonia Lucky/SW/Foto: KamranAydinov/Freepik)