FAMILY & LIFESTYLE

Bukan Panas Biasa, Kenali Hot Flashes, Salah Satu Gejala Menopause


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Moms, apakah Anda pernah merasakan sensasi panas atau gerah di area leher, wajah, dan dada Anda? Jika jawabannya ya, bisa jadi Anda tengah mengalami hot flashes. Tapi, apa sih, sebenarnya hot flashes itu?

Dilansir dari Mayo Clinic, hot flashes bisa dideskripsikan sebagai rasa panas yang muncul secara tiba-tiba di bagian atas tubuh Anda. Biasanya hot flashes terjadi di area wajah, leher, dan dada.

Selain munculnya rasa panas atau gerah, hot flashes juga bisa diikuti dengan gejala lain, seperti kulit yang kemerahan, munculnya keringat berlebih, meningkatnya detak jantung, dan munculnya rasa resah atau cemas.

Hot flashes bisa terjadi kapan saja, termasuk pada malam hari atau yang biasa disebut dengan istilah night sweats (keringat malam). Saat kondisi ini terjadi, tubuh Anda akan mengeluarkan keringat dan mungkin saja akan mengganggu tidur Anda, Moms.

Frekuensi dan intensitas hot flashes bisa berbeda-beda pada setiap wanita. Pada umumnya, setiap durasi terjadinya hot flashes bervariasi antara 1, 2, hingga 5 menit.

Penyebab hot flashes

Biasanya, hot flashes terjadi pada wanita menjelang atau saat memasuki fase menopause. Akan tetapi, penyebab hot flashes sendiri masih belum diketahui secara pasti. Para ahli menduga bahwa kondisi ini terjadi karena adanya penurunan kadar hormon estrogen yang memengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh, sehingga tubuh menjadi lebih sensitif terhadap adanya perubahan suhu.

Perlu diingat, tidak semua wanita mengalami hot flashes saat memasuki masa menopause. Penelitian menyebutkan bahwa gaya hidup juga bisa berpengaruh terhadap kondisi tersebut. Wanita yang merokok, sering mengonsumsi alkohol dan makanan pedas, serta mengalami obesitas akan lebih berisiko mengalami hot flashes.

Komplikasi yang mungkin terjadi

Meski pada umumnya hot flashes bukanlah indikasi adanya penyakit yang berat, kondisi ini tetap bisa memengaruhi aktivitas dan kualitas hidup Anda sehari-hari, lho. Hot flashes yang terjadi pada malam hari bisa membuat Anda sering terbangun dari tidur. Jika masalah ini terjadi terus-menerus, maka Anda akan berisiko mengalami gangguan tidur jangka panjang.

Selain itu, peneliti juga menemukan fakta bahwa wanita yang sering mengalami hot flashes lebih berisiko terkena penyakit jantung dan kerapuhan tulang. Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter atau ahlinya jika merasa hot flashes telah mengganggu aktivitas serta waktu tidur Anda, Moms.

Mengatasi hot flashes

Sesungguhnya, tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi hot flashes yang dipicu oleh perubahan hormon wanita menjelang fase menopause. Namun, Moms bisa melakukan beberapa langkah berikut ini guna meringankan gejala yang mungkin saja membuat Anda jadi merasa tidak nyaman.

1. Jangan panik dan usahakan untuk tetap tenang.

2. Tarik dan embuskan napas secara perlahan. Anda bisa mengulangi teknik ini beberapa kali hingga merasa lebih tenang dan rileks.

3. Kompres dingin area wajah, leher, atau dada yang terasa hangat.

4. Konsumsi minuman dingin.

5. Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman.

Sementara itu, risiko terjadinya hot flashes juga bisa diminimalisasi dengan penerapan pola hidup sehat, seperti mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang serta tidak terlalu sering makan makanan yang terlalu pedas dan makanan cepat saji.

Terapi penggantian hormon juga bisa menjadi solusi untuk meredakan gejala menopause pada wanita, termasuk hot flashes ini. Terapi ini bisa mencegah gejala muncul kembali dalam kurun waktu yang cukup lama, yaitu sekitar 5 tahun. (M&B/Wieta Rachmatia/SW/Foto: Freepik)