TOODLER

5 Langkah Mendisiplinkan Anak


Follow Mother & Beyond untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Instagram @motherandbeyond_id dan Youtube Mother & Beyond


Untuk mengerti perilaku baik maupun buruk Si Kecil, orangtua membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Bahkan terkadang Anda merasa Si Kecil seolah mengetes batas kesabaran dengan berbagai tingkahnya. Maka tidak heran kalau menjadi orangtua merupakan pekerjaan terumit di seluruh dunia!

Ketika mendisiplinkan anak yang tidak mau patuh, rata-rata orangtua dan para ahli setuju perlu adanya keseimbangan antara tegas dan menjadi pemegang kendali. Kadang-kadang orang suka menggunakan kata 'disiplin', walaupun mereka melakukan sistem 'hukuman'. Padahal, memberikan konsekuensi negatif dari suatu perbuatan hanyalah sebagian kecil dari bagian disiplin. Sebab pada dasarnya disiplin diambil dari kata 'disciple', yang berarti mengajari.

Dilansir dari sumber M&B AU, ada lima tip yang bisa dilakukan untuk membenahi perilaku buruk Si Kecil.
1. Menghargai perbuatan baiknya
Menghargai perilaku baik akan lebih efektif untuk memotivasi Si Kecil. Jadi, daripada selalu fokus menunjuk kesalahannya, berikan penghargaan dan komentar positif pada setiap perilaku baiknya. Dengan memuji, “Mama senang kamu mau membantu membersihkan kamar,” atau “Hebat, kamu mau meminjamkan mainan pada Adik!” akan meningkatkan kepercayaan diri serta memotivasinya untuk bertingkah laku baik.

2. Menjadi role model
Anak Anda mungkin seolah tidak acuh, namun jangan salah, karena sebenarnya ia memerhatikan gerak-gerik Anda dan akan mencontohnya! Manusia belajar dari meniru. Jadi, cobalah untuk selalu berbicara dan bertingkah laku baik di depan Si Kecil.

3. Terapkan aturan yang jelas
Segala peraturan perlu dijelaskan dan didiskusikan bersama Si Kecil dalam keadaan tenang dan tidak emosi. Jangan membuat aturan yang tidak jelas serta tidak menerangkan apa saja yang Anda masukkan ke dalam kategori 'nakal'. Sekali Anda sudah sepakat, selalu patuhi aturannya, sekalipun sedang berada di depan umum. Misalnya, jika ia merebut mainan orang lain, jangan takut merasa malu untuk menegurnya. Penelitian demi penelitian telah menunjukkan manfaat dari pemberian batas terhadap anak. Bahwa ada seseorang yang memberikan pengawasan terhadapnya, akan memberikan rasa aman dalam diri Sang Anak.

4. Menolak adu argumen
Dr Charles Fay dari Parenting with Love and Logic menyarankan, “Saat anak membantah dan tidak berhenti merengek, salah satu teknik yang bisa dilakukan adalah mengulang respons Anda terus-menerus sama seperti rengekan yang ia lakukan.” Katakan pada Si Kecil Anda tidak ingin berdebat dengannya setiap ia merengek, sebab semakin sedikit perkataan Anda, akan semakin jelas pula poin yang Anda berikan. “Semua anak kecil tantrum untuk melihat apakah orangtua mereka akan menyerah menuruti permintaan mereka. Kunci menangani perilaku ini adalah dengan tetap tenang dan tunjukkan kalau Anda tidak akan luluh dengan tantrumnya,” ujar Fay.

5. Bernapas teratur dan tetap tenang
Bereaksi secara berapi-api melihat aksi negatif Si Kecil tidak selamanya baik. “Anda tidak perlu marah atau berteriak pada Si Kecil,“ Jim Fay, wakil dari situs loveandlogic menyebutkan. Ajarkanlah pada mereka untuk mendengarkan. Jika tidak berhasil, Anda pun sudah harus siap untuk menerapkan konsekuensi atas perilaku buruknya. Ingatlah, kalau anak-anak bisa mendengarkan janji, mereka pun bisa mendengarkan permintaan. (Sagar/DT/Dok. M&B)